dua belas

2.5K 228 6
                                    

Suara sepatu high heels menggema di ruang gelap minim cahaya itu,siapa pun yang mendengar nya akan merasa tertekan seperti menunggu malaikat mau menjemput,di tambah hawa dingin yang membuat suasana di sana semakin suram..

Sebuah gudang tak terpakai dengan bermacam alat penyiksaan tertempel di dinding,di tengah ruangan sudah ada 4 pria dalam keadaan terikat tergeletak di sana...

Dari sudut ruangan gelap suara sepatu high heels itu semakin mendekat,meski samar namun terlihat sosok tubuh mungil dan seksi terlihat nyata di sana...

"Nona muda.!!" Sapa pria tampan di samping nya dengan membungkuk.

"Kerja bagus sayang.!!" Ucap nya lalu melumat bibir pria itu.
Walau gelap namun masih terlihat dua sosok bayangan yang sedang bercumbu saling melumat bibir...

"Manis... Aku sangat suka.!!" Bisik gadis itu pelan setelah pagutan mereka terlepas.

"Aku senang jika nona menyukai nya." Bisik pria itu dengan suara sexi nya,dia kembali melumat bibir nona muda nya dengan lembut.
5 menit kemudian mereka menyudahi ciuman panas mereka dan beralih dengan 4 pria yang menatap mereka...

"Apa kau sudah menyelidiki mereka.??" Tanya gadis itu pelan.

"Seperti yang nona kira mereka hanya preman bayaran...!!" Jelas pemuda itu.

"Heh... Pengecut... Hanya mampu membayar tikus seperti ini.??... Sangat menyedih kaan.!?" Desis nya dengan mata tajam

"Si-siapa kau.??" Tanya salah satu pria di sana.

"Kalian tidak perlu tau... Yang harus kalian pikir kan nasib dan keluarga kalian.!!" Bisik nya pelan tapi masih bisa di dengar ke 4 pria itu.

"Apa yang akan kau lakukan hah.??" Jerit pria berambut coklat.

Tawa gadis itu terdengar merdu di ruangan itu, dengan langkah pelan dia menghampiri sekretaris nya dan duduk di pangkuan pemuda itu...

"Jika kau memberi tau ku siapa yang menyuruh kalian mungkin mereka akan aman... Tapi jika tidak aku rasa kalian akan tau kelanjutan nya.!!" Ujar nya mengelus dada sekretaris nya hingga pemuda itu memejamkan mata.

Keempat pria itu terlihat gelisah mereka susah payah menajam kan mata untuk melihat dua sosok di hadapan mereka yang sudah saling berciuman lagi,namun nihil hanya bayangan yang mereka lihat tapi wajah sama sekali tidak mereka lihat.

"Kalian pasti tidak pernah terpikir akan berada di situasi sekarang bukan.??? Apa kalian kira orang itu akan menyelamat kan kalian.?? Kata kan siapa yang menyuruh mu.??" Tanya gadis itu dengan di sertai desahan karna pemuda itu menyesap leher nya... Sebenar nya dia sudah tau dalang nya tapi hanya ingin mendengar pengakuan mereka saja

Cukup lama mereka terdiam tidak ada yang menjawab,gadis itu menyudahi cumbuan nya lalu bangkit tanpa Merapi kan gaun nya yang sudah berantakan atas kenakalan sekretaris nya..

"Tidak apa-apa... Aku juga tidak mengharap kan kalian mengakui nya..." Ucap gadis itu
"Namun aku tidak menjamin keluarga mu aman.!!" Lanjut nyaa lalu beranjak dari sana dengan di ikuti pemuda tadi...

"Nona muda.!!"

Gadis itu menghentikan langkah nya lalu menekan sekretaris nya ke dinding tembok.

"Urus mereka jika perlu beri mereka pelajaran... Aku ingin membuat dia ketakutan dengan ada nya mereka.!! " ucap nya pelan tangan mungil nya menyelusup ke dalam kemeja pemuda itu.

"Aku suka wangi mu.!!" Ucap nya menyesap ke leher pemuda itu..

"Aku juga menyukai wangi mu nona.!!" Bisik nya memeluk erat pinggang gadis itu.

Sister Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang