tiga puluh

1.1K 147 0
                                    

Kamar bernuansa coklat di padukan dengan warna abu-abu berbau lavender serta vanila membuat siapa pun merasa nyaman di kamar itu,terlihat rapi dan bersih di sudut ruangan ada meja belajar juga beberapa buku tak hayal di dinding juga beberapa foto gadis kecil juga anak laki-laki tersenyum manis disana...

Di atas kasur ada dua insan sibuk dengan pemikiran masing-masing,seorang gadis duduk sambil mengelus rambut hitam seorang cowok yang sedang tiduran di paha nya,remang lampu tidur membuat suasana semakin sunyi cukup lama keheningan itu terjadi hingga suara sang cowok memecah kesunyian itu.

"Minggu depan acara pertunangan ku by.!!" Suara berat itu mampu menghentikan gerakan tangan di kepala nya.

"Dan hari itu aku akan menyelesai kan nya termasuk wanita licik itu." Lanjut nya dengan sorot mata tajam,tak ada sahutan dari gadis itu ia masih mengelus kepala sang cowok.

"By"

"Hhmm?"

"Aku sayang kamu"

Mata jernih nya menatap tepat di mata hitam milik pemuda di bawah nya,ia kembali mengelus lembut rambut lebat nya.

"Aku tau..." Jawab nya singkat "terus apa butuh bantuan untuk menyelesai kan nya.??"

Pemuda itu menggeleng ia meraih tangan halus gadis itu dan mengecup nya.
"Tidak perlu... Aku akan menyelesai kan nya sendiri,kamu hanya menunggu hasil" ucap nya kembali mencium tangan halus itu.

"Aku punya hadiah untuk mu, bisa di bilang hadiah pertunangan mu" ujar nya tersenyum manis.

Mendengar ucapan gadis itu ia bangkit dan menghadap sang gadis dengan mata tidak suka.

"By aku sudah bilang pertunangan itu tidak akan terjadi" sarkas nya kesal ia tidak suka dengan ucapan gadis di hadapan nya ini...

"Tidak apa-apa Vin... Kau lihat dulu dan pasti kau suka" jawab Siska masih dengan senyum manis.

Iya pasangan itu adalah Kevin dan Siska setelah mereka belajar,Zidane pamit pulang mengantar neha sedang kan Kevin memilih tinggal ingin lebih lama bersama Siska,maka dari itu sekarang dia berada di kamar gadis ini,jika orang mengirah mereka putus itu salah mereka sama sekali belum putus,yang mereka lakukan itu hanya semata memuas kan Gladys agar permainan Gladys sempurna,di balik itu Kevin juga membantu rencana Siska sang kekasih...

Siska meraih kotak kecil hitam yang sedari tadi di atas nakas dengan gerakan lembut ia menyodor kan ke pada Kevin, pemuda itu menatap kotak itu dengan raut wajah bingung namun tak hayal ia menerima nya.

Ia membuka kotak itu dan kembali menatap Siska bingung,sebab di sana terdapat flasdick membuat rasa penasaran nya bertambah,Siska bangkit menuju meja belajar mengambil laptop nya ia menyerah kan kepada Kevin.

"Buka lah... Biar tidak penasaran"

Kevin memasang flasdick kelaptop Siska, beberapa menit kemudian mata hitam itu membelalak kala melihat layar di sana.
Ia menatap Siska tidak percaya dan butuh penjelasan...

"Apa kamu suka.??"

"By ini...

"Itu bukti yang aku kumpul kan... Apa cukup membantu.??"

Kevin menatap Siska lekat ini bukan lagi membantu tapi membongkar sampai keakar-akar nya,ia melihat wajah cantik Siska dengan mata sulit di arti kan,hati nya berkecamuk di Sisi lain ia senang tapi di sisi lain ia bertanya siapa Siska sebenar nya.??

"Kamu dapat dari mana ini by.??" Tanya Kevin dengan sejuta pertanyaan di hati.

"Aku menyelidiki nya"

"Kamu....

Sister Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang