lima belas

2.4K 225 5
                                    

Jam istirahat aku dan neha habis kan di taman depan sambil memakan cemilan, tak lupa juga Kevin dan ke dua antek nya beberapa Minggu ini ke3 pemuda itu terus saja membuntuti kami,apa karna sekelas mungkin atau apa lah yang jelas mereka lumayan bikin kami terhibur juga....

Kami mengobrol di sertai candaan tak lupa Kevin yang juga mengambil ahli dalam candaan sambil menempel pada ku,membuat para murid menatap kami memuja atau greget bikin aku capek sendiri...

"Vin jauhan dikit iihhkk..." Aku mendorong Kevin agar menjauh pasal nya dia sangat menempel dengan kepala di sender kan ke bahuku.

"By bahu mu itu tempat ternyaman bagi ku.." jawab nya dengan masih menempel.

"By.??" Tanya ku heran... Aku menatap cowok itu meminta penjelasan soal nya panggilan itu dia dapat dari mana.

"Iya By.... Itu panggilan anak-anak muda sekarang bukan cuma pacaran tapi orang yang udah nikah pun panggilan nya itu.. ya udah aku manggil kamu itu juga" jelas nya dengan cengiran.

"Memang nya kita pacaran.?? Atau sudah nikah.??? "

"Belum sih tapi nanti... Kalau kamu mau kita bisa nikah sekarang aku sudah siap loh.. kita nanti punya anak berapa.?? 2.? 4.?? Atau 6.??.". Ujar nya dengan semangat..

"Hey Kevin... Ayo bangun nak ini sudah siang jangan terlena dalam mimpi mu." Sahut Zidane dengan wajah julid nya aku dan neha hanya menggeleng saja di antara kami Zidan lah yang paling julid..

"Lagian masih sekolah sudah bicara soal nikah-nikahan... Noh tidur saja masih pakai popok." Timpal Lio

Taak

"Hey... Kenapa memukul ku" jerit Lio tidak suka

"Tangan ku gatel.!" Jawab Kevin enteng.

Ini cukup menyenang kan bagi ku bisa memiliki teman, jika bicara soal teman aku jadi merindukan teman sekolah lama ku dulu gimana ya kabar mereka.??
Deni sama dini apa masih bertengkar.?? Mengingat mereka kembaran tapi tidak adentik membuat mereka seperti Tom dan Jerry..
Si Bagas sang ketua kelas yang optimis.
Tara cowok manis dengan sejuta kegilaannya.
Jadi kangen..

"Mikirin apa sis.??" Suara neha menyadarkan ku dari lamunan.

"Tidak ada." Jawab ku seraya tersenyum,lagi-lagi Kevin termangu menatap ku sebenar nya dia kenapa sih.

"Siska..." Panggil Kevin pelan

"Hhemm"

"Jangan sering tersenyum ya.!"

"Kenapa.??"

"Semakin tersenyum aku semakin jatuh cinta" bisik nya di telinga ku sukses membuat ku merinding karna nafas hangat nya.

"Benar kah...?" Ucap ku semakin tersenyum lebar, Kevin langsung menjatuh kan wajah nya di bahu ku, aku terkekeh melihat pipi merah nya.. dasar bocah prik..

Entah kenapa rasa dingin menusuk dapat dari semua arah,dalam hal ini aku lumayan peka karna sedari kecil aku di ajar kan dalam hal waspada di situasi apa pun..
Aku menatap kearah dimana sumber nya,dari kejauhan terlihat berpasang mata menatap interaksi kami sebanyak pasang mata hanya 1 orang menatap ku dengan tajam...

Dia.?? Hhaahh pasti dia akan merajuk lagi...

Tidak hanya dia masih ada 3 sosok lagi menatap ku tajam bukan ke aku khusus nya Kevin,semoga anak ini tidak dalam masalah deh...

Praaakkk.!!!

Sebuah pot bunga hancur berantakan di hadapan kami yang hampir melukai neha,dengan cepat aku memeriksa kaki neha yang di penuhi oleh tanah..

Sister Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang