Esok hari nya aku keluar kamar dengan seragam sudah melekat di tubuh ku,aku memilih lewat tangga dari pada naik lift mengeluarkan keringat itu lebih sehat menurut ku...
Di lantai dua aku berpas-pasan dengan rehan kakak tiri ku,dia menatap ku lekat begitu juga aku mata hitam pekat nya nya bertemu dengan mata coklat keabuan ku, tapi tunggu kenapa wajah nya.... Lebam.??
Iya warna lebam juga luka di pipi dan pelipis nya sangat nyata di wajah putih milik nya,aku mengernyit menatap luka itu... Apa dia berkelahi.??
Tanpa sadar aku melangkah mendekati nya dengan mata terus tertuju pada luka nya..
"Dari mana kau mendapat kan luka ini.??" Tanya ku menyentuh pelipis nya, rehan menatap ku intens dari jarak dekat seperti ini aku bisa melihat mata hitam memancar keterkejutan itu,sangat cantik seperti langit malam...
"Bukan urusan mu.!!" Jawab nya dingin. Tangan ku yang semula di wajah nya kini aku turun kan,benar kenapa aku menanyakan hal yang bukan urusan ku..
"Apa sudah di obati ??" Tanya ku sekali lagi.
"Gak perlu.!!"
"Okey" jawab ku berbalik ingin menuju tangga namun terhenti dengan sebuah tangan mencekal pergelangan ku..
Aku menatap nya bingung apa lagi mata nya menatap ku sendu.. membuat ku semakin heran...
"Ada apa.???"
"Maaf."
"Kenapa ??" Tanya ku
"Maaf... Soal waktu itu, aku benar-benar minta maaf.." ucap nya pelan dengan wajah menunduk,iya.... Dia emang tidak salah aku saja yang berlebihan,aku bisa saja mendorong nya tapi saat itu tubuh ku melemah.
Aku tersenyum manis menatap nya "iya tidak apa-apa."
Ucap ku mengelus kepala nya yang menunduk dia menatap ku kaget,begitu juga dengan ku aku cepat-cepat menarik tangan ku di kepala nya...
"Ah.. ma-maaf... Aku suka melakukan itu ke Ferdi ja-
"Lagi.!!"
"Hah.??"
"Usap rambut ku seperti tadi." Ujar nya dengan nada sedikit memohon.
Dengan sedikit ragu aku mengelus puncak kepala nya dengan tersenyum..
"Obati luka mu nanti infeksi..!!" Ujar ku seraya berlalu dari sana...
****
"Tidak ada yang mengganggu kakak kan.??" Tanya Ferdi yang sedang memeluk ku erat dari samping kanan ku, ya sekarang kami sudah ada di dalam mobil menuju kesekolah..
"Tidak ada... Emang nya siapa yang berani mengusik kakak mu ini.?!" Ucap ku mengelus kepada pemuda manja itu. Aku tidak ingin jujur pada nya yang akan membuat khawatir dan merusak fokus belajar nya.
"Jangan bohong pada ku... Jika ada yang mengganggu kakak bilang saja dengan ku." Ujar nya mengerat kan pelukan nya.
"Baik lah... Aku akan mengatakan semua nya pada mu jika ada yang mengusik ku.!!"
Mobil kami berhenti di depan gerbang sekolahan, sudah banyak parah murid berlalu lalang di depan sana memasuki gerbang..
Cup
"Aku masuk dulu kak" ucap Ferdi yang lagi-lagi mencium pipi ku,dia berlari dengan cepat menghampiri 2 anak seumuran dengan nya..
"Maaf kan aku fer" gumam ku beranjak dari sana.
Seperti kemaren setiap langkah ku semakin banyak bisikan yang aku dengar,memuji,menyanjung hingga buat aku sedikit muak.
Aku bukan tipe orang yang haus pujian aku ingin menjalani hidup normal tidak ada masalah gangguan atau sebagai nya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Sister Girl (END)
Ficción históricaNovel baru mohon jangan di bully ya... Asli pemikiran sendiri. ________ "Jangan memulai duluan dengan ku, karna aku akan membalas mu dengan cara mematikan" _______ "Ini bukan ancaman tapi ingat tetap lah berada di posisi mu,kau tidak akan tau kapan...