empat puluh

1.1K 144 15
                                    

Hari yang di tunggu telah tiba di mana hari festival penyambutan murid baru yang juga di hadiri oleh para wali murid,acara itu di sedia kan di panggung podium tak hayal banyak yang menyalur kan bakat mereka,mulai menyanyi,menari atau pun bermain drama juga perlombaan berbagai olahraga.

Dan disana juga di hadiri para wartawan di seluruh awak media,biasa sekolahan Siska adalah sekolahan paling elit dan terbesar,tak heran setiap tahun sekolahan itu selalu memegang juara satu olimpiade yang terus melahir kan murid pintar dan berbakat.

Siska menatap pantulan tubuh nya di dalam cermin tubuh mungil nya terbalut drees berwarna hitam selutut lengan pendek,rambut coklat nya ia ikat keatas dengan beberapa helai anak rambut di sisi pipi nya.

Ia menghela nafas lelah entah sedari tadi perasaan nya tidak enak,ada sesuatu yang mengganjal semua anak buah nya sudah dia perintah kan untuk selalu stay bay di sekitar keluarga nya atau pun teman dekat,termasuk neha...

Mengingat neha wajah Siska kembali sendu gadis itu benar-benar membenci nya saat ini,saat kematian ayah nya Siska datang bersama Lio dan Iqbal bukan nya di sambut dia malah di permalukan di depan para tamu dan di usir dengan tidak hormat,devano yang juga datang saat itu menjadi emosi termasuk bawahan nya Yang lain,sering kali mereka meminta izin untuk memberi gadis itu pelajaran tapi selalu di larang oleh Siska dengan alasan neha adalah sahabat nya.

Beberapa hari ini ia di sekolah dia mendapat kan tatapan sinis atau pun caci maki dari murid lain,tentu saja Siska tidak peduli karna dia sama sekali tidak salah juga neha dan Kevin semakin nyata menunjukan ketidak sukaan nya,tapi sekali lagi dia tidak peduli sejak kejadian di kantin Siska sudah hilang respek pada kevin,kalo neha pengecualian biar gimana pun neha teman pertama nya di sekolah.

Sedang Zidane dia masih di pihak netral tidak memihak siapa pun,beda lagi jika Lio cowok itu secara terangan membela nya atau melindungi nya dari murid lain,Siska cukup heran dengan sikap Lio awal kenal pemuda itu terlihat cuek dan banyak diam namun sekarang ia sangat peduli,ia pikir Kevin yang akan melakukan pembelaan pada nya karna dari awal cowok itu begitu nyata menunjukan ketertarikan tapi sekarang dia yang lebih dulu menjauhi nya.

Iqbal dan rehan kedua adik kakak itu tetap sama seperti dulu,selalu peduli pada nya tidak hayal kedua pemuda itu bertengkar saat rebutan ingin bersama nya.

Ferdy adik nya yang imut semakin posesif pada nya di setiap kesempatan pemuda imut itu,sering memeluk atau mencium nya dalam tidur ia menaruh curiga pada cowok itu tapi dengan cepat ia membuang pemikiran nya.

Tentang max dan rival kedua pemuda itu juga sama bersikap seperti biasa bahkan menunjuk kan rasa suka mereka dengan nyata,max jika ada luang ia akan memanggil Siska ke ruang OSIS dengan alasan olimpiade padahal Siska tidak ada ikut dalam perlombaan,tapi tetap saja gadis itu mengikuti keinginan max jadinya Siska menghabis kan jam istirahat di ruang osis, khusus nya di pangkuan max karna cowok itu tidak membuat kan Siska duduk di kursi,dan lagi-lagi Siska menuruti nya...

Rival.? Cowok itu juga sama dengan max jika ada kesempatan dia akan membawa Siska ke rooftop dengan membawa banyak cemilan, alasan nya membawa ke rooftop agar Siska tidak mendengar cacian murid-murid, sungguh manis bukan para pria nya.??

Setelah semua siap Siska keluar kamar menuju lantai bawa di mana,ayah,mamah erina serta ke3 saudara nya telah menunggu...

Saat gadis itu keluar lift semua atensi mereka melihat Siska dengan gaun elegan nya,tentu saja ke3 pemuda itu terpesona dengan wajah memerah...

"Udah siap kak.??" Tanya mamah erina tersenyum lembut.

"Iya mah"

"Kakak cantik banget" ucap Ferdy di sertai ciuman di pipi siska,membuat rehan dan Iqbal geram.

Sister Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang