Aku keluar kelas dalam keadaan marah,kesal menjadi satu, panggilan Kevin sama sekali tidak aku hirau kan hanya saja aku merasa dia mengikuti ku, tujuan ku adalah rooftop aku ingin menyalur kan rasa emosi ku terhadap penganiayaan neha teman ku satu-satu nya yang aku punya..
Aku tidak tau apa motif mereka hingga melaku kan hal tercela seperti membully neha,hhahh dasar sialan padahal aku ingin menjalani sekolah dengan tenang di sini kenapa selalu ada yang ingin mengusik ku, apa perlu aku memberi kan mereka pelajaran yang setimpal biar mereka berhenti mengusik ku.??
Braaakk
Aku membuka pintu rooftop dengan tidak santai,atensi di sana mengarah pada ku terlihat keterkejutan di mata mereka tapi aku tidak peduli, aku berjalan dengan santai lalu duduk di salah satu bangku kayu di sana dan melipat kaki kiri ku di atas kaki kanan ku, tidak lama Kevin sudah ada di belakang ku...
Aku menatap satu persatu mereka di sana yang menatap ku beragam tatapan, satu di antara mereka menatap ku sinis penuh kebencian...
"Apa aku boleh bertanya.??" Suara ku memecah keheningan di sana, mata ku menatap lekat pada salah satu dari mereka.
"Silah kan... Aku rasa kau sudah mengetahui sesuatu.!" Jawab nya angkuh.
"Apa masalah mu.??" Tanya ku sekali lagi
"Masalah ku ya...?? Eemm apa kau ingin tahu ??" Jawabnya lagi tersenyum licik
"Tidak perlu aku sudah bisa menebak semua nya." Aku menatap nya lebih intens suasana di sana sangat terasa dingin meski matahari begitu cerah tapi tidak bisa menutupi aura dingin ku, yaah saat ini aku bersikap seakan seorang gadis tangguh tak tersentuh...
"Ternyata penyakit iri mu itu sudah sangat mendalam ya.??... Kau melampias kan pada orang lain atas ketidak mampuan mu.. harus nya kau terima saja kekalahan mu biar semua nya tidak serumit sekarang.!!" Jelas ku tenang dengan mata dingin.
"Apa kau bilang..?? Kalah.??? Aku tidak kalah... Kau yang merebut semua nya.!!" Jerit nya keras. Mereka yang di sana hanya diam tanpa ingin berkomentar.
"Hahahahahaha .. kau sangat lucu Monika... Harus nya kau sadar tak semua nya terpusat pada mu.. aku tidak tau apa yang ada di otak mu tapi aku tidak suka cara mu yang menganiaya teman ku.!!" Ucap ku tajam sedetik mata gadis itu melebar menatap ku.
Semua ini berawal dari kedatangan ku di sekolahan ini,menyandang murid tercantik menggeser kan Monika dari julukan itu, orang yang memuja Monika beralih pada ku menjadi memuja ku,juara umum peringkat 1 pun aku yang mendapat kan,aku sama sekali tidak tau hal itu jika bukan neha yang mengata kan, hidup ku terlalu cuek untuk melihat di sekitar setelah ibu meninggal aku lebih fokus mengurus adik ku...
"Kau melaku kan hal yang tercela karna iri semua orang memuja ku.. hahahaha kau ngaca dulu apa kau secantik aku.??"
Sebenar nya aku geli mengata kan ini tapi untuk membuat Monika kena mental jadi aku rela melakukan nya.
Aku bisa menangkap amarah di diri Monika sekarang.."Inget Monika.... aku tidak akan segan-segan melakukan sesuatu yang merugi kan mu... jika sekali lagi kau menyakiti orang terdekat ku.!!"
Aku menatap tajam ke arah mata Monika."Heh... Memang apa yang bisa di lakukan gadis kampung seperti mu hah.?? Mengadukan ku.??? Melapor kan ku atau menyeblos kan ku kepenjara.?? Apa kau lupa aku keturunan keluarga Fernandes. Apa kau pikir kau bisa menjatuhkan ku.??" Ucap nya sombong, sampai sekarang pun dia begitu angkuh.
"Kau pikir aku takut dengan keluarga Fernandes mu itu.??..." Aku menjeda ucapan ku.
"Kau hanya menyandang nama Fernandes di belakang nama mu. Kau tidak ubah nya seorang anak kecil bersembunyi di bawah ketiak orang lain.!!" Ucap ku pedas. Aku sangat tidak suka dengan seseorang yang berlindung dengan gelar keluarga nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sister Girl (END)
Fiction HistoriqueNovel baru mohon jangan di bully ya... Asli pemikiran sendiri. ________ "Jangan memulai duluan dengan ku, karna aku akan membalas mu dengan cara mematikan" _______ "Ini bukan ancaman tapi ingat tetap lah berada di posisi mu,kau tidak akan tau kapan...