empat satu

1.1K 154 53
                                    

Jauh di luar kota khusus nya di sebuah mansion mewah dengan fitur Eropa,terlihat dua wanita beda usia sedang mendekorasi mansion mereka dengan bunga mawar juga Lily,tersirat kebahagiaan di wajah wanita lansia yang sedang merangkai bunga.

Sedang kan sang anak yang melihat nya tersenyum tipis dengan keantusiasan ibu nya,sudah beberapa hari ini dia melihat ibu nya bersemangat mendekor ruangan mansion itu hanya untuk menyambut sang cucu,padahal kedatang nya masih 1 Minggu lagi.

"Senang ya cucu kesayangan mau pulang" goda nya pada sang ibu.

"Iya dong... Ibu sangat merindukan dia ini sudah 5 tahun dia pergi, jadi ibu ingin menyiapkan semua nya sendiri" ucap nya tersenyum manis.

"Aku juga merindu kan nya Bu, sejak kematian Eli dia menjadi gadis yang pendiam tak seceria dulu" ujar nya menghela nafas panjang.

"Mau bagaimana lagi, dia sangat gigi meski ibu menyuruh nya jangan terlalu memikirkan nya, dia hanya menjawab tidak apa-apa jadi ibu tidak bisa membantah lagi" keluh wanita lansia itu,masih dia ingat gadis kecil yang dia besar kan awal di bawa eli pulang, hampir membuat nya jantungan melihat keadaan cucu perempuan nya,dalam keadaan tidak sehat badan Yang kurus dan penuh lebam di tambah trauma akut.

Melihat dia dan suami nya saja gadis itu seakan melihat monster,ketika di dekati dia akan menjerit histeris dengan badan meringkuk, betapa hancur perasaan nya waktu itu kala cucu perempuan satu-satu nya ketakutan...

Sudah cukup penderitaan cucu nya dia ingin gadis itu melewati masa remaja nya seperti gadis normal lain nya,dia ingin gadis itu bersikap manja pada mereka...

"Semoga saja dia baik-baik saja" gumam nya menatap langit cerah dengan perasaan gundah.

🖤🖤🖤

"Selamat kalian berhasil mengundang musuhku"

Dor

Bruukk

Tubuh Kevin menegang dengan kaki lemas tubuh nya limbung di dekapan Siska,ia menoleh kebelakang di sana sudah tergeletak seorang pria bersimbah darah dari dahi nya yang tertembak.

Suasana yang hening kini menjadi tak terkendali teriakan para murid dan wali menggema,semua ribut berlari keluar ruangan menyelamat kan diri,beberapa pria berbadan tegap berjas hitam kelimpungan mencari target,begitu juga dengan orang di lantai dua kericuhan itu menyebab kan mereka tidak bisa menembak secara bebas.

Rival dan max sibuk mencari keberadaan Siska begitu juga Iqbal dan rehan, mereka berlari menembus lautan manusia mencari keberadaan gadis itu.

Dor

Dor

Suara tembakan terdengar membuat orang semakin panik,Ferdy kalang kabut mencari sang kakak mata nya sudah memerah menahan tangis, tidak lama mata hitam itu menemukan sosok mungil yang masih berdiri di atas panggung,mata nya melebar menatap keadaan sang kakak.

Sementara Siska berhasil menghabisi seseorang yang ingin menembak kearah Kevin, orang itu ambruk dengan bertepatan Timah panas menembus lengan nya...

Namun tidak sedikit pun ia limbung seakan darah yang keluar dari luka nya bukan apa-apa,mata Kevin dan neha membelalak kaget melihat luka di tangan Siska.

Dor

Sekali lagi Siska menembak seorang di lantai dua hingga jatuh, tubuh neha juga Kevin seakan lemas tak bertulang Siska memegang lengan Kevin karna remaja itu hampir ambruk.

"Seperti yang kalian harap kan.?? Mereka sudah datang" ucap Siska pelan,perkataan nya tepat menusuk di ulu hati mereka rasa bersalah menyerang begitu saja.

Sister Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang