sepuluh

2.9K 236 1
                                    

Ini Minggu ketiga aku di sekolah baru,selama itu banyak gangguan yang aku terima lebih tepat nya sejak aku melabrak monika,dia memang tidak mengganggu neha tapi dia lebih memilih mengganggu ku....

Bermacam-macam cara mereka ingin mencelakai ku,contoh nya menjatuh kan pot bunga dari rooftop ke bawa di saat aku duduk manis di taman membaca buku, di situ juga Iqbal selalu menyelamat kan ku...

Dan kuah bakso panas yang sengaja di siram ke arah ku dan lagi Iqbal mampu membawa ku menghindar,dan kejadian itu juga kami di panggil ke ruang kepsek, kalian tau siapa yang di salah kan.?? Sudah pasti aku.. waaw mereka sangat pintar membalik kan fakta hanya karna status nya lebih tinggi...

Sekarang aku menatap lemari loker ku yang di isi oleh sampah, di ujung lorong terdengar tawa para babu nya Monika yang sudah pasti adalah pelaku nya..

"Ck. Kekanakan.!!" Aku memungut semua sampah di loker ku dan membawa nya ke hadapan mereka.

"Siska...!" Panggil neha untuk mencegah ku.

Aku berjalan dengan santai sambil memegang sampah di dalam keranjang, mereka menatap ku dengan wajah angkuh, ternyata babu dan majikan adalah duplikat yang sangat nyata...

Praakk

Aku melempar sampah di hadapan mereka dengan menimbul kan suara keras,atensi murid di koridor menjadi terpusat ke arah kami..

"Bukan kah sesama sampah harus berkumpul.?? Kenapa tidak kalian pungut ini buat kalian." Ujar ku tenang.

"Siapa yang kau sebut sampah.??" Tanya gadis berambut pendek melototi ku.

"Tentu saja kalian... Kalian lebih suka kan bermain dengan sesama sampah.. jadi aku saranin untuk mengambil kembali hak kalian.!!" Aku menendang keranjang sampah itu dengan pelan.

"Gadis sialan..."

Aku menangkap tangan yang sudah melayang ke atas untuk menampar ku, "kata kan kepada pesuruh mu.. jika ingin melawan jangan memakai cara kekanakan... Aku sangat prihatin dengan mu... Babu.!!"

Aku menghempas kan tangan nya dengan keras lalu meninggal kan mereka dalam keadaan geram...

Dari jauh aku melihat Iqbal berlari dengan cepat menghampiri ku,mungkin kabar aku di kerjain lagi sudah sampai di telinga nya dia menghampiri ku dengan wajah cemas, dan keringat membanjiri pelipis nya..

Aku jadi bersalah karena sudah bersikap cuek pada nya,akhir-akhir ini juga dia sering berkeliaran di dekat ku meski sering beradu argumen dengan Kevin...

"Kau tidak apa-apa kan Siska.??" Tanya nya dengan nafas ngos-ngosan. Sejauh ini tidak ada yang tau hubungan saudara tiri kami yang mereka tau kalo Iqbal mendekati ku karna suka, dia juga tidak menampik dan aku tidak ingin menjelas kan karna terlalu malas bagi ku...

"Aku tidak apa-apa..." Jawab ku tenang sambil menatap nya. "Kau berlari kesini hanya untuk menanya kan keadaan ku.???" Lanjut ku.

"Memang nya apa lagi yang bisa membuat ku berlari seperti ini.??" Tanya nya dengan wajah sangar nya, jika wajah rehan lembut tapi dewasa beda lagi dengan Iqbal yang imut tapi sangar, gaya nya urakan persis badboy di tambah ada tindik hitam di telinga kiri kanan nya membuat dia semakin tampan. Tidak salah jika dia salah satu most wanted di sekolahan ini...

"Kau terlihat manis hari ini..." Ucap ku tersenyum manis dengan mata genit ku, lalu meninggal kan nya dengan wajah memerah nya.. sangat lucu

Hari ini jam pelajaran olah raga aku dan neha sudah berganti baju dan bejalan menuju lapangan,di tengah jalan aku berpas-pasan dengan Monika juga antek² nya..

Bisa aku tangkap senyum sinis terukir di bibir ranum nya,dia cantik tapi di kuasai kesombongan jadi kecantikan nya memudar...

Aku menatap nya tenang bagi ku emosi dengan nya akan membuat ku lebih tua,dia sangat kekanakan tidak bisa memakai otak nya pada hal dia sangat pintar,sayang sekali...

Sister Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang