dua dua

1.8K 222 8
                                    

Siska memasuki villa kediaman nya dengan langkah gontai,sekali-kali ia memijit bahu nya yang terasa pegal karna semalam dia harus tidur duduk di pinggir brankar sang ayah,yaah sehabis dari kediaman Fernandes ia langsung kerumah sakit menjaga sang ayah dengan menyuruh mamah tiri nya pulang,hal hasil dia lah yang menjaga nya dan sekarang dia kembali kerumah di antar devano sang asisten...

"Siska.!"

Ia menghentikan langkah nya kala mendengar seseorang memanggil,ia menoleh mendapati Iqbal berada di ruang tv bersama Gerald dan rehan, ia mengernyit bingung pasal nya pemandangan ini sangat jarang terjadi di rumah nya selama mereka tinggal bersama,karna sering terjadi cek Cok di antara ketiga nya saat berkumpul tapi sekarang ia melihat ketiga pemuda itu terlihat akur,sambil menonton tv tanpa ada perdebatan...

"Kau dari mana saja...?? Kenapa semalam tidak pulang.??" Tanya Iqbal seraya mendekati nya...

"Aku ada urusan.!" Jawab nya malas ia ingin cepat istirahat.

"Urusan apa.?? Lantas... Apa-apaan pakaian mu ini.??" Tanya nya kembali sambil menatap keseluruhan tubuh Siska.

Gadis itu menunduk melihat penampilan nya ia baru ingat jika semalam dia tidak sempat ganti baju,ia masih mengena kan gaun hitam nya,Siska kembali menatap Iqbal dia juga melirik Gerald dan rehan yang menatap nya melongok..

Gerald dan rehan tidak berkedip sama sekali menatap penampilan Siska,ini pertama kali nya mereka melihat Siska memakai gaun pendek juga ketat seperti itu yang menambah kecantikan nya di luar batas,ada terbesit ketidak sukaan di hati mereka melihat nya karna Siska memakai baju itu di luar rumah yang pasti banyak para pria melihat nya...

"Minggir... Aku lelah" ujar Siska tak menghirau kan pertanyaan Iqbal.

"Jawab dulu pertanyaan ku."

"Kenapa aku harus menjawab nya?" Ucap Siska tidak suka.

"Kau tidak boleh membalas pertanyaan dengan pertanyaan.!!" Ujar Iqbal ngegas, dia hanya ingin Siska menjawab pertanyaan nya itu saja.

"Bukan urusan mu.." jawab nya lalu melangkah kembali.

"Siska.!!"

"Hentikan..." Tegur Gerald dengan nada dingin mencegah Iqbal. "Jangan memaksa nya... Karna tidak ada jaminan kau tetap akan melihat nya hari esok" lanjut nya..

Iqbal terdiam di tempat,termasuk juga rehan ia hanya menatap interaksi mereka dalam diam namun hati nya juga bertanya, kemana Siska semalam dengan penampilan seperti itu yang menambah pesona nya, rehan meraba dada kiri nya dimana jantung nya berdebar melihat Siska pagi ini...

"Ferdi dimana.??" Suara Siska menyadar kan ke termenungan ketiga nya,mereka melihat Siska sudah berada di tengah tangga sambil menatap kebawah.

"Dia ada di kamar... Tadi pagi dia kerumah sakit tapi kembali dengan cepat." Jawab Gerald.

"Kerumah sakit.??"

"Iya"

Jantung Siska berdebar mendengar jika Ferdi kerumah sakit,dia sama sekali tidak melihat Ferdi disana.... Jangan-jangan...

Dengan cepat Siska berlari keatas meninggal kan ketiga pemuda itu dengan keadaan bingung,Siska berhenti di depan pintu berwarna coklat dengan tergantung kerajinan tangan atas nama sang adik di sana berwarna putih...

Tok

Tok

Tok

"Ferdi.." panggil Siska dengan hati tak karuan,namun tidak ada pergerakan di dalam sana.

Siska membuka kenop pintu dengan pelan ia masuk kekamar Ferdi tapi tak ia temukan pemuda jangkung itu,wangi khas adik nya tercium disana membuat ia sedikit tenang...

Sister Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang