Tepat pukul lima dini hari waktu Indonesia Tengah, Alice terbangun ketika alarm sholat subuh menggema dan cahaya lampu yang secara otomatis menyilaukan pandangan. Dengan langkah gotai Alice bersiap-siap untuk sholat subuh kemudian berolahraga di ruang Fitness lantai bawah.
Namun sebelum itu Alice berjalan ke dapur mengambil air hangat untuk menghangatkan tubuhnya kemudian memulai rutinitas paginya.
Pantulan cahaya ponsel Alice ketika melihat panggilan masuk membuat mata birunya semakin jelas saat sedang berlari di atas treadmill. Dengan keringat mulai bercucuran gadis itu meraih earphone di saku celananya dan memakainya kemudian mengurangi kecepatan treadmill agar bisa berjalan santai sambil menerima panggilan telfon. "asslamualaikum.."
"waalaikum salam. Udah bangun dik?"
"udah mas."
"Kamu di mana? '
"Di rumah. Mas udah subuhan?"
"belum dik. Bentar lagi masuk waktu subuh. Aku lagi jagain Jasmine, dia demam lagi."
"o iya. semoga lekas sembuh ya."
"dik."
"iya?"
"mas sayang sama kamu."
"ada apa tiba-tiba ngomong gitu. Entar si jasmine dengar gimana."
"jasmine masih tidur. Mas serius dik. Mas sayang dan kangen kamu."
Elmo tak mendengar jawaban apapun dari Alice. "maafin mas kalau mas ada salah. Percaya sama mas, aku beneran sayang kamu dik."
"..."
"Apapun yang terjadi tetap percaya mas. Ada hal-hal yang mas pikir tidak perlu aku ceritakan untuk kebaikan kita. Yang terpenting mas bersungguh-sungguh sama kamu dik."
Lagi- lagi Alice tak memberi tanggapan.
"kalau gitu mas tinggal dulu ya. Bentar lagi subuhan. Jaga diri baik-baik."
"mas juga. Assalamualaikum" Alice
"waalaikum salam" pria itu menjawab dengan sedikit tidak enak. Kedua matanya sempat memandang lama foto kontak Alice di ponselnya. Setelah mengetahui ucapan Alice dari Manda, Elmo mulai merasa tidak enak hati dan khawatir jika Alice goyah dan tidak mempercayainya lagi.
Sementara Alice hanya bisa menatap kosong sambil tetap berlari. Walaupun telah dilanda rasa gunda beberapa hari terakhir, Alice masih tetap beraktifitas seperti biasanya. Hanya saja gadis itu terlihat sedikit lebih sering merenung sendiri dan terkadang mengganggu nafsu makannya.
Sebelum sempat menutup ponselnya, Alice tanpa sengaja melihat beberapa chat yang belum terbaca dan salah satu chat tanpa nama menjadi pusat perhatiannya.
*08xxxxxxxxxx
Assalamualaikum Dok..
Saya Jasmine saudara mbak Manda.Tercatat chat Jasmine masuk sejak semalam. Tanpa menunggu persetujuan Alice, manda telah memberikan nomor ponsel Alice ke Jasmine.
*Me
Waalaikum salam mbak. Gimana kabarnya? Panggil Alisyah aja ya.Tiga puluh menit berlalu di ruang fitness, Alice segera kembali ke kamarnya untuk bersiap-siap. Namun ketika baru saja menutup pintu kamar, Alice menerima telepon dari Oemmanya.
"Morning Oemma?" Alice
"morning juga sayang. Kamu baru bangun?" Jessica
"beberapa menit yang lalu. Oemma dan Appa gimana kabarnya?" Alice
KAMU SEDANG MEMBACA
Alice (Dreams And Memories) Book 1
FanfictionTerlahir dengan identitas ganda dan menyebabkan kemalangan bagi orang lain membuatnya dihantui rasa bersalah. Ketika kenyataan hidup memaksanya untuk menyerah dan mengetahui orang terdekat ternyata memiliki kepentingan membuatnya diliputi rasa kecew...