"Hai.."Suzy menyapa Jennie dengan ramah tepat ketika gadis itu masuk ke dalam kamar tamu.
"Hai. Unnie tidak ke sebelah?"Jennie menjawab dan mengisyaratkan acara di apartemen Rose.
"Aku sempat menemui Rose sebelum ke sini. Oh ya, ternyata sepupumu juga datang." Suzy mengisyaratkan Alice yang juga datang ke party Rose.
"Benar unnie, dia sepertinya baru tiba dari penerbangan dan langsung menghadiri undangan Rose." Jennie
"Mereka berdua sepertinya sahabat dekat."Mendengar hal itu, Jennie hanya tersenyum kemudian menatap Alice berdiri sedikit jauh mengangkat panggilan telpon dengan tatapan sedih yang tipis sambil menatap pemandangan malam melalui jendela kaca namun segera tersenyum ketika melihat Jennie menatapnya.
"Baiklah, kalau begitu kami pamit." Suzy berkata setelah selesai dan berdiri sambil memegang gagang troli koper yang lebih besar dan memberikan ukuran sedikit lebih kecil pada Alice.
Alice sengaja berjalan lambat dan membiarkan Suzy berjalan lebih dulu. Ketika Suzy sudah berjalan keluar pintu Alice segera behenti dan menoleh ke arah Jennie dan berkata. "Unnie, terimakasih. Sampaikan salamku pada Kai oppa.."
"..Jaga diri unnie baik-baik." Alice berucap kemudian keluar dan menunduk sebagai isyarat salam sebelum kemudian pergi menarik kopernya tanpa menoleh lagi.
Menyadari suatu hal, senyuman Jennie perlahan menguap katika ia mulai memikirkan maksud dari ucapan terakhir Alice.
Setelah membereskan meja ruang tamu dan mencuci beberapa gelas dan piring, Jennie segera kembali ke kamar untuk menemani kekasihnya. Namun baru beberapa menit berlalu, lagi-lagi bel berbunyi dan membuat Jennie yang hendak berjalan keluar untuk membuka pintu tiba-tiba terbesit suatu hal dan ia memberitahu Jong In untuk menunggu di dalam kamar selagi dia menerima tamu.
Memeriksa layar interkom, Jennie melihat Krystal dan Alice berdiri di depan pintu menunggu pintu untuk dibuka. Kalau sebelumnya Jennie sedikit khawatir dengan pertemuan Alice dengan Jong In, namun kali ini Jennie benar-benar terkejut sekaligus khawatir sebab tamu yang datang adalah bibi dan adik sepupunya. Karena terlalu lama, Krystal akhirnya mengeluarkan ponsel untuk melakukan panggilan telpon namun sebelum itu terjadi, mau tidak mau Jennie akhirnya harus membuka pintu dan mempersilahkan kedua tamu untuk masuk dan membawanya ke sofa ruang tamu.
"Apa yang kamu lakukan sampai lambat membuka pintu? Bagaimana jika ada yang melihatku mengunjungi apartemenmu?." Krytal dengan main-main mendumel saat masuk dan berjalan menuju ruang tamu.
"iya.. iya maaf unnie. Aku dari kamar kecil. Jadi butuh sedikit waktu sebelum membuka pintu."
Ketika kedua wanita itu duduk di sofa, Alice tiba-tiba berkata pada Jennie."Unnie, aku ingin buang air kecil."
"Langsung masuk saja ke kamar mandi tamu." Jennie mengisyaratkan pintu kamar tamu dan Alice segera pergi.
Krystal kemudian menjelaskan maksud kedatangan mereka."Kamar kecil di sebelah sedang terisi, jadi aku membawa Alice ke sini.."
"..Oh ya, ku mendengar bahwa Alisyah sudah tidak tinggal bersamamu di sini. Apa ada yang terjadi?" Krystal melanjutkan.
Jennie mengangguk dan berkata. "Sebelumnya kami memang sempat berselisih namun sekarang kami baik-baik saja. Alisyah sekarang sudah tinggal di salah satu apartemen di Hongdae." Krystal mengangguk mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alice (Dreams And Memories) Book 1
FanfictionTerlahir dengan identitas ganda dan menyebabkan kemalangan bagi orang lain membuatnya dihantui rasa bersalah. Ketika kenyataan hidup memaksanya untuk menyerah dan mengetahui orang terdekat ternyata memiliki kepentingan membuatnya diliputi rasa kecew...