dzuung ngiiiiikkkrkkkkk
belum sempat Moon Chae Woon menyelesaikan ucapannya tiba-tiba terdengar suara gesekan logam dan lift tiba-tiba berhenti disusul listrik tiba-tiba mati.
Sementara itu, di luar tepat di depan lobi. Joseph melihat beberapa orang berlari ke arah luar dan memanggil tim keamanan gedung. Pandangan Joseph mengarah ke segerombolan orang yang secara tergesah-gesah memencet tombol pintu lift di dalam sana.
Karena penasaran dan khawatir setelah melepaskan helm dan menyisahkan maskernya, Joseph segera masuk.
"permisi Nona, apa yang terjadi?"
Joseph bertanya pada salah satu staf wanita yang memperhatikan puluhan tim kemanan memasuki pintu tangga darurat.
"sepertinya terjadi kerusakan system lift VIV. Sementara menurut informasi Nyonya beberapa menit yang lalu sudah pulang tapi tak satupun yang melihatnya keluar sampai saat ini."
"nyonya terjebak di dalam.."
"bekerjalah dengan cepat..!"
Mendengar penjelasan wanita itu ditambah bentakan seorang pria melalui panggilan telepon membuat Joseph segera berlari menuju tangga darurat sambil melakukan panggilan telepon.
"nomor yang anda hubungi sedang sibuk.."
"nomor yang anda hubungi sedang sibuk.."
Joseph mendengus kesal ketika menghubungi nomor Alice dan Suzy tengah sibuk. Tak lama setelahnya terdengar notifikasi pesan group.
Suzy
Nona Alice terjebak di lift VIV lantai 21 bersama dengan Nyonya Chae. Sebentar lagi aku akan sampai di sana bersama ambulans. Bergegaslah saat ini Nona Alice membantu persalinan nyonya Chae.Setelah membaca pesan itu Joseph melanjutkan langkahnya menuju lantai atas sementara Nickhun segera berlari untuk mencari ruangan system mesin dan listrik gedung.
*di dalam Lift
Dalam ruangan itu hanya diterpa cahaya minim dari kedua flash ponsel. Satu cahaya flash ponsel mengarah ke atas menerpah sebagian wajah nyonya Chae Woon yang kini dibanjiri peluh. Sementara Alice dibantu dengan cahaya Flash ponsel miliknya yang ia selipkan pada celana bagian pinggangnya mengarah ke jalan lahir bayi. Semuanya tanpa persiapan bahkan ia sendiri tak menggunakan APD.
"tenanglah. Anda pasti bisa nyonya.."
"anda kuat.."
Sejak tadi Alice berusaha untuk membangun kepercayaan diri nyonya Chae Woon agar tetap tenang sehingga dapat bernafas dan berkuat diri dengan benar. Wanita beranak satu itu sejak tadi memang merasa panik karena dirinya sudah terjebak cukup lama ditambah lagi ia mulai merasa gerah dan pasokan oksigen mulai menipis di ruang sempit ini. Namun sebisa mungkin Alice tetap memandunya.
"sebentar lagi bantuan akan tiba, nyonya tak perlu khawatir.."
"bayi anda sudah dijalan lahir, mohon tidak berhenti sekarang.."
"berkuatlah.."
"saya yakin anda bisa nyonya.."
"kita akan mulai lagi.."
"ayo tarik nafas yang dalam.."
"buang.."
"sesuai aba-aba saya.."
"tarik nafas.."
"dorong.."
"Bagus... "
KAMU SEDANG MEMBACA
Alice (Dreams And Memories) Book 1
FanfictionTerlahir dengan identitas ganda dan menyebabkan kemalangan bagi orang lain membuatnya dihantui rasa bersalah. Ketika kenyataan hidup memaksanya untuk menyerah dan mengetahui orang terdekat ternyata memiliki kepentingan membuatnya diliputi rasa kecew...