Jennie beserta kedua orang tua dan kakek neneknya menikmati liburan di pulau jeju. Mereka sangat menikmati liburan hari ini terlihat dari raut wajah mereka yang tampak bahagia. Mereka sesekali bercanda gurau dan ditemani beberapa tungku api yang menghangatkan sambil menikmati daging panggang yang baru saja dihidangkan oleh Im Yoon Ah.
"ngomong-ngomong, bagiamana restoran mu di Italia?" pria tua yang duduk di sebelah Jennie bertanya. Wajahnya terlihat tampan bahkan diusia tua. Sejak dulu pria tua bernama Kim Dae Han itu dikenal sebagai pria yang sangat lembut memperlakukan cucu semata wayangnya. Jennie pun mengakui itu. Selama ini ia sangat dimanjakan oleh kakeknya.
Jennie kemudian menjawab setelah meneguk lemon juice hangat sambil memotong stik daging sapi di piringnya. "semuanya berjalan lancar Harabeoji. Restoran yang di eropa sudah dibuka sejak empat hari yang lalu."
"kami senang mendengar kabar baik ini. Semoga kamu sehat-sehat selalu Nak." Wanita tua yang berstatus sebagai isteri Kim Dae Han itu mengelus tangan kiri jennie dengan sayang. Tatapannya lembut dan penuh kasih.
"terimakasih Halmoni. Ini berkat doa kalian. Aku juga tidak menyangkah Manobans Group akan menanamkan modal pada perusahaan kita." Jennie tersenyum manis. Diberkahi visual yang cantik dan berkarisma namun dimata para keluarga, Jennie tetaplah puteri kecil yang menggemaskan. Putri kebanggaan dan paling berharga bagi keluarga.
"ngomong-ngomong apa kamu tak jadi mengajak Jisoo?" wanita cantik berparas anggun yang duduk di sebelah Jennie adalah menantu kebanggaan Kim Dae Han dan ibu kandung Jennie.
"oh ya aku hampir lupa. Kemarin Jisoo unnie mengabariku bahwa dia sedang di Amerika. Dia tiba-tiba harus ke sana karena ada urusan yang mendesak." Jennie
"apakah itu soal pekerjaannya?" Pria tampan yang berstatus sebagai putra sulung Kim Dae Han menatap Jennie. Dia cukup mengenal Jisoo sebab sang isteri kadang bercerita padanya tentang sahabat dekat Jennie baru-baru ini.
"iya Appa, dia baru saja meresmikan gedung ke tiga Silver Apartement di sana."
Ketika mereka sedang asyik bercengkrama sambil menikmati makanan hangat mereka, dari jauh mobil sport Audi bewarna putih melaju ke arah mereka.
"apa itu Jisoo?" Ibu Jennie bertanya sambil memperhatikan kedatangan wanita itu. Seketika semua yang duduk di meja makan beralih menatapnya.
"tapi itu bukan mobil oenni." Jennie.
Tak lama setelahnya mobil putih itu berhenti tepat di halaman resort yang mereka sewa. Seorang wanita dengan pakaian cukup tebal keluar sambil menggendong seekor anjing jenis Maltase berwarna putih. Wanita bersurai hitam itu tersenyum dan melambaikan tangannya dengan antusias.
"Jisoo" Im Yoon Ah berdiri dari kursinya dan menyambut kedatangan Jisoo. Mereka berpelukan setelah Jisoo menurunkan anjing peliharaannya yang diberi nama dalgom dan membiarkannya bermain dengan salah satu anjing peliharaan Jennie yang berjenis pomeran berbulu pirang kecoklatan.
"oemma merindukanku ya." Seperti biasa gadis berbibir love itu suka bercanda. Namun Im Yoon Ah sudah terbiasa dengan itu.
"tentu aku merindukan anak cerewet Oemma yang satu ini. Oemma fikir kamu masih di amerika Nak."
Jisoo terkekeh. "Aku langsung ke sini segera setelah urusanku selesai. Untung saja tak ada kendala. Jadi aku bisa cepat pulang." Im Yoon Ah mengangguk mengerti kemudian membawa Jisoo menghampiri para tetua yang duduk di meja makan.
"bagaimana kabar Nyonya?" dengan canggung Jisoo menyapa para tetua karena ini pertama kalinya diperkenalkan pada keluarga Jennie.
"Nak, kamu harus memanggil kami seperti Ruby menyebut kami." wanita tua itu tersenyum kemudian memberi Jisoo pelukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alice (Dreams And Memories) Book 1
Fiksi PenggemarTerlahir dengan identitas ganda dan menyebabkan kemalangan bagi orang lain membuatnya dihantui rasa bersalah. Ketika kenyataan hidup memaksanya untuk menyerah dan mengetahui orang terdekat ternyata memiliki kepentingan membuatnya diliputi rasa kecew...