Perhatian orang-orang di dapur kembali pada Sang Ook. Pria satu anak itu berdiri di depan pintu masuk dapur. "mengapa tak ada yang memberitahu kalau Alice sudah pulang?"
Ucapan Sang Ook membuat Jessica tersadar dari aktifitasnya. "Alice di rumah? Di mana?" Sang Ook dan Jessica hanya melihat senyuman dari asisten dan Bodyguard yang ada di dapur saat ini.
"wah mereka ngerjain kita." Sang Ook berkacak pinggang sambil menggeleng-geleng.
"kamu tak salah lihat sayang?" Jessica berucap sambil membersihkan tangannya dengan kain lap.
"tidak. Dia di kamarnya dan masih tidur bersama Leo." Sang Ook kemudian berjalan menuju kamar Alice diikuti Jessica di belakangnya.
Tiba di depan kamar Alice, Jessica membuka pintu kamar dengan pelan dan benar saja ia melihat puterinya memakai penutup mata dan masih tertidur sambil memeluk Leo yang juga mengenakan penutup mata bermotif kaca mata hitam.
Jessica langsung berbaring di sebelah Alice dan memeluknya dari belakang sementara Sang Ook menarik sedikit tirai dan secara otomatis tirai kamar Alice terbuka sempurna. Sang Ook duduk di sebelah kanan tepat di samping Leo. Ia melihat Alice tersenyum dan mengetahui puterinya itu sudah terbangun. Alice mulai bergerak dan berbalik memeluk seseorang di belakangnya. Alice sangat tahu wangi parfum Jessica.
"mengapa tak mengabari Oemma kalau kamu pulang sayang?" Jessica
"pantasan sejak semalam Leo tidak keliatan." Sang Ook ikut duduk di tempat tidur Alice.
"Surprice." Kata Alice dengan suara seraknya yang masih menenggelamkan wajahnya dalam pelukan Jessica.
"Leo bangun" Sang Ook memerhatikan kucing gembul itu menggerakkan kepalanya kesana kemari. Sepertinya Leo terkejut dan pusing karena pandangannya gelap.
Alice segera berbalik dan membuka penutup matanya. Mata biru terang milik Alice perlahan terlihat. Sang Ook pun segera membuka penutup mata leo. Kucing bermata bulat itu membuka matanya sebentar namun kembali menutup matanya karena silau.
"ayo bangun Nak, lalu mandi." Jessica mengelus surai panjang Alice kemudian beberapakali mencium pucuk kepala puterinya.
"kalau gak bangun ntar Appamu menciummu. Semalam Appamu minum alkohol dan makan daging babi, dia belum sikat gigi sejak semalam." mendengar ucapan Jessica Alice segera menarik selimutnya ke atas sampai menutupi seluruh tubuhnya. Karena kaget Leo justru melompat dari tempat tidur.
Sang Ook mencoba menarik selimut namun Alice berusaha tetap menahan selimutnya. "Appa mandi dan sikat gigi dulu."
"gak mau. Appa mau cium puteri Appa sekarang. Kan sama-sama belum mandi juga." Alice segera berbalik memeluk Jessica membelakangi Sang Ook.
"sudah-sudah kalian berdua cepat mandi. Sayang, ayo cepat bangun oemma akan menyiapkanmu air hangat." Jessica berusaha membujuk Alice tapi puteri nya masih tak ingin melepas pelukannya.
"kalau Appa diluan selesai mandi, Aku akan menjadi kan Leo Sup lezat sarapan pagi ini. Baru-baru ini ada resep baru enak dengan bahan utama daging kucing." setelah mengucapkan itu Sang Ook segera keluar dengan santai.
Secara spontan Jessica tertawa saat Alice membuka selimut dari kepalanya dan melihat raut wajah Alice yang menggemaskan.
Satu jam kemudian, acara open House dimulai. Saat ini Jessica dan Sang Ook sedang menyambut para tamu. Bahkan Jisoo datang beserta beberapa stafnya.
"selamat datang nona Jisoo." Sang Ook.
"anda datang sendiri?" Jessica
"ia nyonya. Bagaimana kondisi anda sekarang?." Jisoo bertanya dengan khawatir. Ia mengingat berita TV kemarin bahwa Jessica Jung hampir tertembak saat penyerangan orang tak di kenal pada peresmian taman baca kota.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alice (Dreams And Memories) Book 1
FanfictionTerlahir dengan identitas ganda dan menyebabkan kemalangan bagi orang lain membuatnya dihantui rasa bersalah. Ketika kenyataan hidup memaksanya untuk menyerah dan mengetahui orang terdekat ternyata memiliki kepentingan membuatnya diliputi rasa kecew...