100. Parallel 15

48 5 0
                                    

Sepanjang jalan dokter Kim menjadi pusat perhatian. Sebab sangat jarang seorang Bae Joo Hyun berjalan berdua dengan seorang pria. Wanita tercantik dari rumah bordil itu dikenal sangat dingin dan sulit untuk didekati. Jadi para pria yang biasanya berusaha menarik perhatian nona Bae akan merasa iri dengan pria bertubuh tinggi kurus yang entah dari mana asalnya.

Mereka memasuki pasar yang mulai padat. Keduanya sempat menyisahkan jarak hingga nona Bae harus menarik lengan baju dokter Kim agar tidak terpisah. Setelah menempuh perjalanan beberapa menit akhirnya keduanya sampai di tempat tujuan. Suasana cukup ramai saat mereka tiba. Ada tiga orang pria yang mengantri. Tapi mereka tampak masih memperdebatkan siapa yang akan mengambil giliran lebih dulu.

Kedatangan Bae Joo Hyun segera meredakan perdebatan itu. Ketika nona Bae melangkah mendekat mengambil antrian tepat di belakang mereka, segera para pria memberi jalan dan berkata.

"Apa nona Bae ingin menggiling sesuatu?" Salah satu dari ketiga pengantri bertanya sok tenang. Kedua kakinya yang gemetar segera disadari oleh dokter Kim dan hal itu berhasil membuatnya terkekeh diam-diam.

Nona Bae tersenyum dan mengangguk sebagai jawaban.
"Kalau begitu silahkan lewat sini nona. Tidak baik gadis secantik anda kepanasan mengantri seperti ini." Pria lain segera menjawab dan membuka jalan untuknya. Melihat hal itu nona Bae segera mengambil bungkusan kedelai di tangan dokter Kim dan mengambil giliran seorang diri.

"Terimakasih." Suara Bae terdengar lembut nan merdu ditelinga para pria. Bahkan senyuman bodoh mereka membuat dokter Kim tak bisa menahan senyuman. Sungguh lucu melihat ekspresi mereka.

***

Beberapa menit berlalu, putri Jennie beru saja tiba di depan gerbang klinik peduli kasih bersama Sung Kyung dan Yoon Soo. Gadis itu terlihat kepanasan namun ekspresinya tetap terlihat dingin. Dari jauh terlihat dokter Kim berbicara dengan seorang gadis dengan tingkah yang tampak malu-malu. Senyuman yang merona nampak jelas diwajahnya hingga putri Jennie bisa langsung menebak bagaimana perasaan gadis itu.

"Oh nona muda, apakah anda ingin menjenguk putra nyonya Seo?" Min Seok yang baru saja datang dengan tas punggung berisi herba segera menyapa putri Jennie yang msih berdiri di depan gerbang masuk klinik. Sementara itu dokter Kim dan nona Bae segera menoleh ketika mendengar suara Min Seok. Putri Jennie sekilas melirik mereka sebelum kemudian menjawab pertanyaan Min Seok.

"benar."

"kalau begitu mari saya antar nona." Min Seok segera memimpin jalan dan ketika Nona Bae melintas Min Seok tersenyum ramah begitupun dengan Sung Kyung dan Yoon Soo. Namun ekspresi putri Jennie nampak sedikit datar saat tatapan mereka bertemu.

"salam dokter Kim." Putri Jennie menyapa dokter Kim yang menghampiri mereka dan berjalan beriringan masuk ke klinik.

"salam juga Nona. Apakah anda datang untuk menjenguk Jungkook?"

"Benar dokter Kim. Bagaimana kesehatannya hari ini?" Ketika mereka masuk, Yoon Soo yang memikul karung berukuran sedang di atas bahunya mengikuti dari belakang bersama Sung Kyung. Sementara Min Seok sudah pergi mengurus pekerjaannya karena melihat dokter Kim yang sepertinya akan mengantar nona muda yang cantik itu ke kamar perawatan Jungkook.

"Sudah sangat baik. Dia hanya tinggal menunggu luka di kakinya benar-benar kering. Selain itu dia sudah tidak ada keluhan lagi." Ketika menjawab dokter Kim sesekali menatap putri Jennie.

"Apakah itu berarti dia sudah bisa pulang dan melanjutkan perawatan di rumah?" Jennie bertanya sambil mengikuti langkah dokter Kim memasuki ruangan perawatan. Setibanya di dalam gadis itu melihat Jungkook sedang memainkan tangan kecil Young Min di atas tempat tidur.

Alice (Dreams And Memories) Book 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang