121. Parallel 23

28 3 0
                                    

Dari tempat yang tersembunyi, Jennie diam-diam melihat dokter Kim dan kasim Park berdiri di tepi danau buatan dekat taman kediaman milik pangeran Joon Gi. Dari kelihatannya kedua pria itu membicarakan suatu hal yang penting dan sedikit rahasia. Sebab dilihat dari gelagatnya, kasim Park sepertinya terlalu berhati-hati dengan situasi sekitar.

"Putri, ayo kita kembali. Bagaimana jika ada yang melihat kita di sini?" Sung Kyung yang sejak tadi mengawasi dengan khawatir berusaha membujuk gadis itu. Sejak melihat kepergian putri Yu Ji Min dan Dokter Kim diwaktu yang hampir bersamaan, putri Jennie tentu memiliki kecurigaan. Ketika dia mengikuti kepergian dokter Kim ia menemukan bahwa dugaannya ternyata benar. Mereka berdua bertemu dan bahkan sempat bersanda gurau. Apa mereka sedekat itu?

Niat hati ingin menemui dokter Kim setelah putri Yu Ji Min pergi, namun kedatangan kasim Park yang tiba-tiba membuat ia harus mengurungkan niatnya.

Sementara itu di aula perjamuan, jari indah nan putih seperti porselen milik nona Bae Joo Hyun menari di atas senar gayageum. Iringan musik yang tercipta menyatu dengan nyanyian nona Soo Young, Seul Gi dan Seung Wan membentuk harmonisasi yang sangat indah dan merdu.

Ketika melihat gadis rupawan itu tersenyum dan dengan santai memetik senar gayageum seperti seorang profesional, pangeran Seung Ho tak bisa menahan serangan pesona dan secara tidak sadar tatapan dan senyumannya menggambarkan dengan jelas tentang bagaimana perasaannya. Ketika nona Bae mengangkat pandangan sesekali dan secara tidak sengaja saling menatap, rasa gemuruh dan debaran di hatinya semakin meningkat. Wajahnya sedikit memerah ketika melihat gadis itu tersenyum lembut sebelum kembali menunduk melihat senar-senar yang ia petik dengan jarinya.

Namun ketika pangeran Seung Ho kembali melihat wajah nona Bae yang kesekian kalinya, ia merasa sedikit aneh. Kali ini entah mengapa tatapan gadis itu sedikit melenceng dari harapannya. Dan ketika dia akhirnya menyadari kemana arah tatapan dan senyman itu, ekspresinya segera menjadi gelap. Pangeran Seung Ho awalnya mengira dokter Kim kebetulan mendapatkan kesialan pada malam itu ketika sahabatnya Seong Woo yang mabuk mempermalukan dokter Kim di rumah bordil lima kelopak. Namun ternyata baik nona Bae dan dokter Kim memang saling mengenal dengan baik, itu terbukti senyuman dan tatapan lembut Bae berubah tampak malu-malu saat dokter Kim sekilas tersenyum saat tatapan mereka bertemu.

Senyuman pangeran Seung Ho semakin aneh ketika gelas dalam genggamannya bergetar karena tekanan atas kemarahannya. Tatapan tajam yang mencerminkan kemarahan dan kebencian telah membara karena kecemburuannya pada sikap nona Bae pada dokter Kim. Namun karena ia masih berada di pusat keramaian, tidak ada pilihan selain menahan kemarahannya saat ini.

Sementara itu di rumah makan bulan sabit, nona Park Youra sedang mengawasi para pekerja yang melayani pelanggan yang berdatangan. Setelah tinggal di kediaman nona Park bersama dokter Kim, gadis itu telah memohon pada nyonya Park dan nona Park untuk mempekerjakannya sebagai bentuk ucapan terimakasih atas kebaikan mereka. Diberikan tempat tinggal, pakaian dan makan sudah sangat ia syukuri. Selain itu salah satu alasan lain karena ia ingin membalas budi pada pria yang menyelamatkannya dari tindak pelecehan yang dulu ia alami. Setidaknya dia bisa membantu dokter Kim untuk mengurus pakaian dan juga bayinya sebagai bentuk balas budi.

Ketika nona Youra sudah berada di ruangan kerjanya sedang memeriksa pembukuan penjualan tiga puluh hari terakhir, tiba-tiba dikejutkan dengan kedatangan salah satu staf dengan ekpresi tak biasanya. "ada apa?"

"Nona, sesuatu terjadi. Itu tuan muda Park.." Ketika mendengar nama tersebut nona Youra segera beranjak dan terus mendengarkan penjelasan staf sambil berjalan tergesah-gesah.

Ketika mereka akhirnya tiba, suasana sudah cukup kacau. Dua meja makan telah berantakan dan beberapa mangkuk dan gelas yang pecah berserakan di lantai dan di atas meja. Dua orang pria yang sepertinya menjadi subjek keributan ini terlihat saling melemparkan pukulan dan tendangan. Satu orang staf dan orang Park Ji Min yang berniat melerai pertengkaran bahkan tak dapat menghindari pukulan dan tendangan. Selain suara umpatan dan kata-kata kasar yang mereka ucapkan sisanya adalah suara ringisan dan kesakitan yang disebabkan satu sama lain.

Alice (Dreams And Memories) Book 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang