Alice baru saja bangun dan melihat Sang Ook duduk tepat di sampingnya.
"kamu sudah bangun Nak?" Sang Ook bertanya dengan khawatir.
Alice sempat diam sejenak kemudian mengangguk. "apa yang kamu rasakan sekarang? apa masih pusing?" Sang Ook bertanya sambil memeriksa wajah Alice yang kini tidak berkeringat lagi.
Alice melihat jam masih menunjuk pukul 10.23 malam. "apa kamu ingin makan Nak?" Sang Ook sengaja menanyakan hal itu karena seingatnya, Alice hanya makan sepotong Roti Sandwich saat setelah selesai sholat magrib dan hanya minum beberapa teguk susu coklat hangat saat di stadion tadi karena rencana awal setelah mengahadiri kegiatan tersebut, mereka akan ke salah satu restaurant kesukaan Alice.
Alice hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Suzy" Mendengar panggilan Sang Ook, Suzy segera masuk. Sejak tadi gadis itu berdiri di depan pintu kamar Alice bersama dengan Franz.
"tolong minta Bu Rina menyiapkan makan malam Alice." Sang Ook
"baik tuan." Suzy
Suzy segera pergi bersamaan dengan itu Alice mengambil ponselnya di atas nakas tepat di sebelahnya. Ia langsung teringat dengan chat Rose Park.
"tadi dokter Rose Park menelfon dan menanyakanmu." Sang Ook membuka suara
Alice beralih menatap Sang Ook yang masih duduk di bibir tempat tidurnya.
"aku meminta suzy menjawabnya." Tambahnya
"lalu?" Alice
"hanya itu. Tapi kayaknya dia akan menghadiri acara besok." Sang Ook
Pernyataan Sang Ook seketika membuat Alice tersenyum. "apa bisa besok Appa mengaturnya agar dia duduk di kursi yang tak jauh dari kursi kita?"
Sang Ook nampak berfikir sejenak namun kemudian tersenyum dan mengangguk. "tentu sayang. Serahkan pada Appa."
Tuk Tuk Tuk percakapan mereka beralih menatap pintu kamar yang baru saja terbuka. Suzy membawa nampan yang berisi makanan dan minuman.
"apa kamu ingin menonton concert tadi?" Sang Ook bertanya sambil meraih piring makanan Alice dan hendak menyuapinya. Namun Sang Ook melihat tanda Tanya dari ekspresi Alice,
"Appa mendapatkan rekaman consert tadi. Apa kamu mau menontonnya?" saat Alice masih tidur, Sang Ook segera menghubungi stafnya dan memintanya untuk mengirim rekaman konser tadi sebab mereka meninggalkan acara lebih awal.
Melihat Alice tersenyum Sang Ook kemudian menatap Suzy. "tolong bawa makanannya ke Home Theather saja."
"aku akan menyusul setelah Sholat" Alice kemudian meneguk Air minumnya sedikit dan beranjak dari tempat tidur.
"jangan lupa doakan Appa agar tambah ganteng biar Oemmamu makin jatuh cinta sama Appamu ini." Sang Ook berbicara sambil berjalan ke luar kamar sementara Alice dan Suzy yang mendengar hal itu hanya bisa terkekeh.
"besok rencananya Appa akan pergi memancing. Apa kamu mau ikut?" Saat ini Sang Ook dan Alice berada di Home Theather. Keduanya sedang duduk di kursi sofa sambil menonton rekaman Concert sejak beberapa menit yang lalu. Alice bahkan masih menikmati makan malamnya yang ditutup dengan meminum segelas susu coklat hangat.
"beberapa hari lagi kamu akan magang, sebaiknya besok kosongkan jadwalmu." Sang Ook
"Baik Appa.."
Sang Ook mengangkat alisnya, ia melihat Alice sepertinya ingin mengatakan sesuatu. "aku belum mengantuk, apa Appa sudah mau tidur?"
"belum Nak. Aku akan menunggu Oemmamu. Kenapa?" Sang Ook
KAMU SEDANG MEMBACA
Alice (Dreams And Memories) Book 1
FanfictionTerlahir dengan identitas ganda dan menyebabkan kemalangan bagi orang lain membuatnya dihantui rasa bersalah. Ketika kenyataan hidup memaksanya untuk menyerah dan mengetahui orang terdekat ternyata memiliki kepentingan membuatnya diliputi rasa kecew...