151

36 8 1
                                    

"Apa unnie baru saja memarahi Alisyah soal warna rambutnya?"Jiyoon segera bertanya tepat setelah masuk ke dapur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa unnie baru saja memarahi Alisyah soal warna rambutnya?"Jiyoon segera bertanya tepat setelah masuk ke dapur. Jisoo sedang mengaduk masakan rendang sedangkan Jennie membuat kepiting saus asam manis.

"Maksudmu?"Jisoo mengernyit bingung dengan pertanyaan sang adik.

"Aku baru saja mengobrol dengan Alisyah dan temannya di ruang tamu. Mereka berdua terlihat canggung saat aku menyapa mereka." Jiyoon

"Huh? Aku malah tidak tahu kalau Alisyah sudah datang." Jisoo berkata kemudian menatap Jennie.

Diskusi antara kedua kakak beradik itu segera membuat Jennie terkekeh. "Jiyoon, sepertinya kamu salah paham. Yang kamu sapa diluar itu bukan Alisyah.."

Jisoo dan Jiyoon semakin bingung namun juga penasaran. "..dia Alice, adik sepupuku. Baru lima hari ini dia pulang dari sweden."

"hah?" Jiyoon terkejut.

"Dia sepupuku. Bukan Alisyah." Jennie kembali menegaskan, namun Jiyoon masih tidak percaya.

"Tidak mungkin. Itu jelas-jelas Alisyah. Hanya saja rambutnya berwarna grey." Jiyoon tampak tidak percaya dan hal itu berhasil membuat Jisoo sangat penasaran.

"Kalau kamu tidak percaya coba tanyakan langsung padanya. Alice dan Alisyah memang sangat mirip tapi dia benar-benar orang yang berbeda." Jennie berkata sambil mengolesi bumbu pada lobster yang akan ia panggang.

"Tunggu. Masakan kita sudah hampir selesai semua. Aku juga sangat penasaran seberapa mirip mereka hingga membuatmu mengira bahwa dia Alisyah." Jisoo berkata kemudian menatap Jiyoon.

"Dia benar-benar Alisyah unnie, sumpah."Jiyoon sangat yakin dengan penglihatannya.

"Tidak. Kalian harus mengonfirmasinya secara langsung." Jennie hanya bisa menggeleng saat ia terkekeh.

"Baiklah. Kita akan ke ruang tamu bersama. Aku juga malu kembali menyapa mereka. Ya Tuhan, jika apa yang unnie katakan benar, aku akan sangat malu."

Jisoo dan Jennie terkekeh melihat ekspresi frustrasi di wajah Jiyoon. Jennie kembali terkekeh menyaksikan Jiyoon sesekali menggeleng. Sepertinya gadis itu berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa apa yang dia lihat tidaklah salah, dia yakin bahwa gadis yang ia sapa di kursi sofa ruang tamu benar-benar Alisyah, adiknya.

Setelah beberapa menit berlalu, berbagai hidangan sudah siap di atas meja. Dari jenis seafood, daging unggas, sayuran, bumbu saus maupun yang berkuah. Semuanya sangat wangi dan menggugah selera.

"Benar sekali. Waktu itu aku mengira ditugaskan di indonesia tapi setelah pengumuman keluar dan namaku ditempatkan di cabang Seoul, Alice unnie yang paling exited. Katanya dia membutuhkan perawataan dokter secara gratis.."

Alice (Dreams And Memories) Book 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang