33. Hari Pertunangan

112 9 0
                                    

*Manoban's Hospital*

Baru saja Jennie masuk ke kamar VIV. melihat harabojinya tertidur, sementara Auntynya Moon Chae Won duduk di sofa dan membiarkan Ella berbaring di atas pahanya. Jiyoon yang masih mengenakan baju kerja pun tertidur karena kelelahan. Kalau Jisoo, gadis itu sedang sibuk bermain game dengan menggunkan ponsel dan headset di telinganya agar tak mengganggu istirahat haraboji Kim.

"pasti dia sangat lelah." Batin Jennie. ia kemudian berjalan dan menghampiri harabojinya.

"cepat sembuh Haraboji" setelah mengecup pipi kakeknya, jennie duduk di samping Moon Chae Won.

Jennie melihat jam dinding sudah hampir pukul 6 malam. "mulai besok Aunty istirahat saja. Aku khawatir Aunty kenapa-kenapa."

"aku hanya merasa bosan kalau harus di rumah sepanjang hari. Ella sekolah di Amerika, Appanya Ella pun sangat sibuk sejak Kakek Ella meninggal dan menggantinya mengurus perusahaan dan Agensi." Moon Chae Won menjawab sambil mengelus kepala Ella dengan salah satu tangannya.

"tapi kandungan Aunty sudah tujuh bulan lebih, bagaimana jika terjadi sesuatu di jalan. Lagi pula mumpung Ella pulang, Aunty di rumah saja. Aku dengar Uncle Juga malam ini akan pulang." Jennie.

"ia sebentar lagi Uncle mu akan berangkat. Sekarang dia dalam perjalanan ke bandara.." tiba-tiba Moon Chae Won berhenti berbicara karena merasakan sakit akibat gerakan bayi di dalam perutnya. Moon Chae Won segera meraih tangan Jennie dan mengarahkan ke perutnya.

"apa kamu merasakannya?" Moon Chae Won bertanya sambil tersenyum.

Jennie diam dan mencoba merasakan gerakan di perut Moon Chae Won "iya Aunty, mungkin dia sangat senang mengetahui Appanya akan pulang." Candaan Jennie membuat Moon Chae Won ikut tersenyum. Chae Won kemudian mengelus surai Jennie dengan sayang, sementara dengan penasaran Jisoo melepas Headsetnya.

"Apakah masih bergerak?" Jisoo.

Moon Chae Won mengangguk dan mengisyaratkan untuk mendekat. Namun entah mengapa, setelah Jisoo meletakkan tangannya ia sama sekali tak merasakan gerakan.

Dengan bingung Jisoo beberapa kali menunggu sampai akhirnya Jennie bersuara. "dia tak menyukaimu Unnie" hal itu membuat mereka terkekeh sementara jisoo memasang ekspresi seolah-olah ia sedang kesal.

"aku sudah mengubungi Park untuk menjemput kalian. Aunty istirahatlah sambil menunggu Uncle pulang.." Jennie kemudian menyandarkan kepalanya di bahu Moon Chae Won sambil menatap Jisoo.

"..nanti Unnie langsung ke rumah saja ya. kalau Appa, Omma dan Halmoni menanyakan ku dan Haraboji. Unnie jangan memberitahukan mereka tentang ini. Bilang saja kalau Haraboji bermain bersama Ella di rumahnya, soal aku bilang saja aku tiba-tiba harus mengadakan meeting dengan client. Nanti Park yang membantu untuk mendekor pohon natal selagi aku masih menunggu haraboji di sini."

"semoga haraboji baik-baik saja dan malam ini kita bisa merayakan natal bersama-sama. Nanti malam Aunty datanglah ke rumah bersama Ella dan Uncle."

***

Malampun tiba. Saat ini Alice sedang melaksankan sholat magrib. Sementara Suzy sedang membaca koran, sesekali mengamati Alice dengan gerakan-gerakan yang menurutnya aneh karena ini pertama kalinya ia melihat secara langsung seorang muslim beribadah.

"apa Unnie ingin mandi?" Alice bertanya sambil merapikan alat sholatnya kemudian melangkah ke arah koper miliknya dan mengambil sesuatu di sana.

"nanti aku akan mandi setelah mengantarmu ke rumah Nyonya." Suzy

"Mandilah. Kayaknya aku punya pakaian yang muat untuk Unnie. Setelah itu aku juga akan mandi."

Melihat pakaian di tangan Alice, Suzy segera berdiri dan mengambil pakaian yang diberikan.

Alice (Dreams And Memories) Book 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang