'Pukkk' dua lembar foto dilemparkan ke atas meja kayu oleh seseorang yang masih mengenakan seragam SMA bertuliskan Lentera Garuda, di hadapannya duduk seorang laki-laki berbadan atletis dengan menggunakan seragam SMA yang berbeda dibalut dengan jaket kulit berwarna hitam dan langsung menyambar foto tersebut, lalu mengamatinya dengan seksama.
Suasana ruangan itu sangat gelap. Hanya ada pencahayaan minim dari lampu kecil yang berada tepat di atas meja. Di sekitar meja, berdiri 6 orang laki-laki dengan wajah sangar dan mengenakan jaket yang sama. Keenam orang tersebut terlihat melayangkan tatapan intimadasi dan penuh pengawasan kepada orang yang baru saja memberikan 2 lembar foto kepada bosnya. Bukannya takut karena sedang diawasi, laki-laki itu justru tersenyum licik dan menunggu respon apa yang akan diberikan oleh orang di hadapannya ini.
Orang di hadapannya tiba-tiba bangkit dari tempat duduknya dan berdiri tepat di sebelahnya, bersandar pada meja kayu.
"Lu yakin 2 cewek ini pacarnya Betrand dan Bima?" tanya orang itu dengan tatapan tajam.
"Iya, Gam. Mereka berdua pacar dari Bima dan Betrand. Gue dapetin info ini dari sumber yang terpercaya. Di sekolah, mereka juga selalu keliatan bareng" ucap laki-laki misterius itu.
"Oke, ini bayaran buat lu" Agam menyerahkan sebuah amplop cokelat kepada laki-laki itu.
Saat laki-laki itu hendak mengambil amplopnya, tiba-tiba Agam menariknya kembali dan justru langsung mencengkeram kuat kerah laki-laki di hadapannya.
"Kalo sampe lu bohong dan informasi ini meleset, nyawa lu taruhannya!" Agam mendorong bahu laki-laki itu dengan kuat dan melemparkan dengan kasar amplop tersebut ke arahnya.
Laki-laki itu sempat terjatuh sebelum akhirnya dia mengambil amplop itu dan buru-buru kabur dari markas Agam.
Agam kembali ke kursinya dan menatap dua foto tersebut bergantian.
"Terus, apa rencana kita selanjutnya bos?" tanya Rusli, salah satu anak buah Agam.
"Tunggu tanggal mainnya. Lu semua, cukup tunggu arahan dari gue. Kalo udah waktunya kita bakalan eksekusi mereka. Lagian gue gak terlalu butuh dia" Agam membuang salah satu foto di tangannya.
Keenam anak buahnya mengangguk patuh.
"Karena inceran gue cuman dia" Agam tersenyum menyeringai saat menatap sebuah foto di tangannya.
"Gue bakalan hancurin dia sehancur-hancurnya" Agam meremas kuat foto itu dan melemparkannya ke sembarang arah.
"Kita cabut, balik ke sekolah!" perintah Agam dan langsung diikuti oleh seluruh anak buahnya.
###
Siang ini, Anneth, Misellia dan Zara memilih untuk menghabiskan waktu istirahat mereka di kantin, karena perut mereka sudah sangat keroncongan, meronta-ronta untuk diisi. Ulangan harian kimia yang baru saja mereka lalui beberapa menit yang lalu, berhasil menguras tenaga mereka. Alhasil, mereka sekarang berada di kantin untuk makan siang karena sudah tidak tahan dengan rasa lapar yang menyergap.
Kemana Lengkara? Kenapa hanya ada ketiga gadis itu? Anak-anak Lengkara sedang disibukkan dengan kegiatan camp pelatihan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Sehingga, mereka berlima sibuk bolak-balik untuk mengurus segala proposal dan perijinan yang sekiranya harus diberikan kepada kepala sekolah secepatnya. Akhirnya, membuat mereka tidak sempat untuk menemani Anneth, Zara dan Misellia kali ini.
Tapi, ketiga gadis itu tidak merasa masalah, karena mereka tahu, hal yang sedang dilakukan anak-anak Lengkara merupakan hal yang positif dan memang bertujuan untuk kepentingan sekolah. Jadi mereka bertiga membiarkan Lengkara dengan berbagai kesibukan mereka saat ini. Toh...mereka tidak akan sekarat hanya karena tidak bertemu dalam beberapa waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lengkara [END]
FanfictionApa jadinya jika sebuah sekolah yang biasanya hanya fokus pada urusan akademik, justru memiliki tingkat kasta di dalamnya? Dimana mereka yang memiliki kasta paling rendah, akan menjadi 'sampah' dan diinjak-injak oleh mereka yang memiliki kasta lebih...