13

1.5K 141 25
                                    

"Lah...lah...pada mau kemana? Kok lari semua sih yang cowok-cowok?" Zara menatap heran semua murid laki-laki di kelasnya yang tiba-tiba saja berlarian keluar kelas bahkan terlibat saling dorong karena buru-buru ingin segera keluar dari dalam kelas.

"Hmm...pantes guys, liat aja siapa yang dateng noh" Misellia menunjuk ke arah pintu, dimana lima orang laki-laki yang sangat mereka kenali masuk ke dalam kelas mereka.

Lima laki-laki tersebut langsung menghampiri Anneth, Zara dan Misellia yang sedang duduk berkumpul di dalam kelas. Suasana kelas 10 IPA 1 yang semula ramai karena kehebohan yang diciptakan oleh anak-anak cowok, mendadak sepi. Hanya ada Zara, Anneth, Misellia beserta kelima laki-laki yang baru saja memasuki kelas mereka.

"Gue heran dah, setiap kita dateng kenapa orang-orang pada kabur? Berasa setan gak sih kita?" bisik Rici.

"Ya elu raja jinnya" cibir Rey.

"Ett...mulut sembarangan banget kayak gak pernah makan bangku tk" protes Rici.

"Keras soalnya" balas Rey ngawur.

Betrand tidak mempedulikan keributan yang terjadi di belakangnya. Dia menarik sebuah kursi dan duduk di samping Anneth. Ia menatap gadis itu dengan sengat lekat. Membuat Anneth merasa sedikit tidak nyaman ditatap terus-terusan seperti itu oleh Betrand.

"Ngapain sih kak, lu ngeliatin gue sampe segitunya? Naksir lu sama gue?" Anneth mengibaskan rambutnya ke belakang.

"Iya" Betrand masih menatap Anneth dan kini laki-laki itu tersenyum ke arahnya.

'Blusshh' pipi Anneth mendadak bersemu merah.

Niat awalnya, Anneth hanya ingin mengerjai Betrand dan membuat laki-laki itu berhenti menatap ke arahnya. Tapi malah senjata makan tuan. Bukannya berhenti menatap Anneth, laki-laki itu justru berhasil membuat jantung Anneth berdetak tidak karuan. Betrand berhasil membuat Anneth salting dan kesulitan untuk menyembunyikan ekspresi bapernya.

"Mata woy mata...!!!" Ari menutupi kedua mata Betrand menggunakan tangannya.

Tentu saja Betrand memberontak dan berusaha melepaskan tangan Ari yang sedang menutupi matanya.

"Apa sih lu ah?!" Betrand berhasil melepaskan tangan Ari dan langsung menatapnya tajam.

"Belum jadian, haram hukumnya natap cewek lama-lama" ledek Ari.

"Bener tuh, jadian dulu dong. Baru boleh liat-liatan. Nih kayak gue nih" Bima langsung menatap ke arah Zara, bermaksud untuk meledek ketuanya tersebut.

"Sialan lu pada!" umpat Betrand.

Anneth yang menjadi tokoh utama dalam obrolan mereka hanya bisa diam, tidak tahu harus berespon apa. Bahkan dia masih cukup shock saat mereka semua menyinggung masalah 'jadian'. Apa itu artinya, Betrand benar menyukai Anneth? Atau hanya sebuah olok-olokan belaka? Tapi jika memang benar laki-laki itu menyukai Anneth, bagaimana bisa? Apa alasan Betrand bisa menyukai orang seperti Anneth? Bukankah di sekolah ini banyak gadis yang menyukai Betrand dan pastinya mereka jauh lebih cantik dan lebih dalam segala hal dibanding dengan Anneth.

Mana mungkin seorang ketua dari sebuah gangster besar menyukai dirinya. Lagipula, selama ini Anneth melihat kedekatan hubungan Betrand dengan Misellia. Mereka berdua tampak sangat akrab dan Betrand sangat perhatian dengan Misellia, bisa dipastikan bahwa mereka pasti memiliki hubungan spesial. Mengingat, dulu Misellia terlihat sangat membenci Betrand dan secara tiba-tiba, dia sekarang menjadi sangat dekat dengan Betrand. Benar, pasti mereka ada sesuatu. Anneth tidak boleh terlalu percaya diri tentang Betrand yang menyukai dirinya. Dia tidak ingin memupuk harapan dalam dirinya sendiri, jika akhirnya hanya akan membuatnya sakit.

Lengkara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang