Selimut tebal tersibak dan sebuah tangan lentik muncul dari balik selimut, terulur untuk meraih jam kecil yang berada di atas nakas. Dengan mata yang belum sepenuhnya terbuka, Anneth mencoba melihat angka yang tertera pada jam miliknya. Pukul 08.30. Anneth pun langsung bangun dan duduk di tepian ranjang sembari mengumpulkan nyawanya yang masih melayang.
Hari ini adalah hari Sabtu, sekolah libur, sehingga Anneth memutuskan untuk bangun lebih siang. Tidak ada agenda yang ingin ia lakukan hari ini. Selain karena kelelahan setelah berkutat dengan kegiatan sekolah selama 5 hari berturut-turut dan ingin rehat, hari ini adalah hari pertama Betrand dan teman-temannya menjalankan camp pelatihan. Sehingga, tidak ada yang mengajak Anneth untuk pergi jalan-jalan. Khusus weekend kali ini, Anneth ingin menghabiskan seluruh waktunya untuk bermalas-malasan di rumah dengan menonton drakor favoritnya.
Anneth pun segera beranjak dari kasurnya dan mengambil pakaian di dalam lemari sebelum akhirnya, ia masuk ke dalam kamar mandi yang memang terletak di dalam kamarnya. 25 menit berlalu dan akhirnya Anneth keluar dari dalam kamar mandi, sudah berpakaian lengkap mengenakan kaos putih oversize dan juga celana pendek di atas lutut. Outfit yang sangat nyaman untuk dipakai saat berada di rumah. Setelah memakai skincare rutinnya, Anneth segera turun ke bawah untuk sarapan karena perutnya yang sudah meronta-ronta ingin makan. Saat tiba di bawah, Anneth tidak menemukan siapapun di sana. Kemana perginya mami, papi Anneth dan juga adiknya? Anneth tidak ingin terlalu ambil pusing dan berjalan ke arah kulkas yang berada di dapur.
"Neth, papi, mami sama Ao ada acara kondangan di Bandung, kemungkinan pulangnya malam. Mami udah siapin sarapan buat kamu di meja makan, untuk makan siang dan makan malam, kamu pesen aja di luar. Tadi mami mau ajakin kamu, tapi kamunya masih tidur. Jangan lupa dimakan ya sandwich-nya" -Mami-
Sebuah sticky note tertempel di pintu kulkas. Anneth membaca tulisan yang ada di kertas tersebut dan langsung menoleh ke arah meja makan yang tertutup oleh tudung saji. Benar saja, saat Anneth membuka tudung saji tersebut, sudah ada seporsi sandwich lengkap dengan kentang goreng kesukaan Anneth. Anneth pun langsung duduk dan memakan sarapannya dengan lahap.
Saat Anneth sedang membereskan piring bekas sarapannya, ia dibuat keheranan dengan suara motor yang sepertinya berhenti di depan rumahnya. Tidak hanya satu motor, dari suaranya yang bising, Anneth dapat menebak bahwa ada banyak motor di sana. Karena penasaran, Anneth pun keluar dari dalam rumahnya dan membuka pintu gerbang untuk melihat, ada apa sebenarnya di luar.
Anneth langsung terlonjak kaget saat ia baru saja membuka gerbang rumahnya dan mendapati belasan motor sudah ada di depan rumahnya. Saat Anneth menatap satu per satu pengendara motor tersebut, tidak ada seorang pun yang dikenali oleh Anneth. Tapi yang membuat Anneth sedikit bernapas lega ketika dia melihat jaket yang dikenakan para lelaki itu. Jaket seragam bertuliskan 'Lengkara'.
"Selamat pagi, Anneth. Kenalin gue Davin, pemimpin regional 1 yang diperintahin sama Betrand buat ngejagain lu selama satu hari ini" seorang laki-laki berdiri dan menghadap Anneth.
"Hah? Ngejagain? Buat apa?" Anneth merasa bingung karena Betrand tidak mengatakan apapun padanya semalam.
"Karena hari ini Betrand lagi sibuk sama camp pelatihan dan dia gak bisa nemenin lu hari ini, maka kita semua diutus buat jagain lu. Kemana pun lu pergi, bakalan kita kawal" jelas Davin.
Anneth menghembuskan napasnya lelah. Dia tidak menyangka, bahwa Betrand akan mengirimkan anggotanya sebanyak ini hanya untuk menjaga dirinya. Bagi Anneth, ini sangatlah berlebihan. Apalagi, dia tidak ingin pergi kemanapun hari ini. Jadi rasanya, Anneth tidak memerlukan penjagaan atau pengawalan dalam bentuk apapun.
"Sebelumnya gue makasih banget sama kalian yang udah repot-repot mau ke sini. Tapi, gue rasa, gue gak perlu dijagain kayak gini deh. Gue juga gak mau kemana-mana, jadi kalian bisa balik aja ke rumah kalian" Anneth berusaha menolak 'penjagaan' mereka dengan halus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lengkara [END]
FanfictionApa jadinya jika sebuah sekolah yang biasanya hanya fokus pada urusan akademik, justru memiliki tingkat kasta di dalamnya? Dimana mereka yang memiliki kasta paling rendah, akan menjadi 'sampah' dan diinjak-injak oleh mereka yang memiliki kasta lebih...