Markas Lengkara yang ada di lantai 4 SMA Lentera Garuda, kini tidak hanya menjadi tempat persinggahan bagi lima anggota Lengkara saja, karena sekarang mereka sudah ketambahan tiga personil baru yaitu Anneth, Zara dan Misellia. Kapanpun mereka mau, mereka bertiga boleh datang dan menempati ruangan khusus ini.
Saat ini, kelima anggota Lengkara beserta tiga gadis itu, tampak sedang berkumpul di markas untuk menghabiskan jam istirahat mereka yang sedang berlangsung. Karena tidak tahu harus pergi kemana, akhirnya mereka memutuskan untuk berkumpul saja di dalam ruangan ini, agar interaksi di antara mereka berdelapan bisa berlangsung lebih intens dan tidak diganggu oleh orang lain.
Seperti biasa, Rey dan Rici yang memang maniak game online, sudah pasti akan menghabiskan waktu senggang mereka untuk bermain game. Padahal, Betrand dan yang lainnya sudah sering menegur mereka berdua agar tidak terlalu kecanduan dengan game, tapi mereka terlalu bebal dan tidak mau mendengar nasehat dari teman-temannya. Sedangkan Misellia dan Ari tampak serius untuk membaca sebuah artikel di laptop milik Ari. Kedua manusia itu memang sama-sama gila belajar, jadi rasanya sangat klop jika mereka dipersatukan seperti itu.
Bima dan Zara sedang asyik berfoto selfie menggunakan pocket camera milik Zara. Tak hanya mengabadikan momen mereka berdua, Zara juga men-jepret momen semua teman-temannya yang ada di sini. Sesekali, Bima dan Zara akan tertawa saat tidak sengaja mendapatkan ekspresi lucu dari teman-temannya, apalagi foto-foto Rici yang sepertinya, nyaris dari semua foto yang berhasil ditangkap oleh Zara, pasti selalu mendapatkan muka aib Rici.
Ketua mereka? Jangan tanyakan soal manusia yang baru saja menjalin kasih itu. Tentu saja, Betrand sedang membucin bersama Anneth. Laki-laki itu tampak tertidur di atas sofa dengan paha Anneth sebagai bantalnya. Sedangkan Anneth, justru merasa gemas sendiri melihat Betrand yang sedang tertidur di pangkuannya. Tangan Anneth terulur untuk mengelus rambut Betrand, sesekali Anneth juga memainkan hidung mancung milik Betrand. Karena bosan ditinggal tidur oleh Betrand, Anneth pun meraih ponselnya dan membuka fitur kamera.
'Ckrekk...ckrekk' Anneth mengambil foto wajah Betrand dengan kamera ponselnya.
Karena lupa mematikan suara kamera, Betrand pun langsung membuka matanya saat menyadari ada yang sedang memotret dirinya. Bukannya marah, Betrand justru tersenyum saat mengetahui orang yang sedang mencuri gambarnya adalah Anneth.
"Kamu nge-foto aku?" tanya Betrand dengan mata yang masih belum terbuka sepenuhnya.
Anneth mengangguk antusias.
"Mau liat?" tawar Anneth.
"Boleh" Betrand bangkit dari posisi tidurnya dan duduk berdekatan dengan Anneth.
Anneth pun mengarahkan layar ponselnya kepada Betrand agar laki-laki itu bisa melihat dengan jelas. Anneth menunjukkan beberapa foto yang berhasil ia abadikan saat Betrand sedang tertidur tadi.
"Bagus kan?" Anneth bertanya pada Betrand.
"Bagus, bagus banget. Jago kamu ambil angle-nya" puji Betrand.
Laki-laki itu tersenyum senang dan mengusap rambut kekasihnya itu sekilas.
"Yaelah...yang baru pacaran mah lengket bener. Itu bahu lu ada lem-nya, Bet? Nempel banget kayaknya" sindir Rici yang entah sejak kapan sudah menyelesaikan permainannya di ponsel.
"Sirik tanda tak mampu" bukannya menjauh, Betrand justru semakin mendekatkan dirinya dengan Anneth, membuat Rici semakin kepanasan.
"Cieilah...yang jones, kasian banget sih harus menjadi saksi ke-uwu-an orang lain" sahut Bima, ikut-ikutan memanas-manasi Rici dengan merangkul Zara.
"Enak aja jones, gue mah ijo lumut. Ikatan jomblo lucu dan imut, iya gak Rey?" kata Rici, berusaha mencari dukungan dari Rey yang tengah asyik bermain game online.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lengkara [END]
FanfictionApa jadinya jika sebuah sekolah yang biasanya hanya fokus pada urusan akademik, justru memiliki tingkat kasta di dalamnya? Dimana mereka yang memiliki kasta paling rendah, akan menjadi 'sampah' dan diinjak-injak oleh mereka yang memiliki kasta lebih...