39

1.2K 136 20
                                    

Hembusan angin kencang, menerpa area rooftop SMA Lentera Garuda. Cuaca siang ini cukup cerah, sehingga udara di atas rooftop jadi sedikit lebih panas, namun terbantu dengan adanya angin yang berhembus. Seorang gadis berseragam abu-abu, terlihat berdiri di sana, menikmati setiap hembusan angin yang menerpa tubuhnya, membuat rambut panjangnya berterbangan mengikuti arah angin.

Ia memejamkan matanya. Seolah merasakan kedamaian yang begitu luar biasa saat dirinya berada di sana. Hingga, sebuah tangan terasa melingkar di pinggangnya, membuat gadis itu membuka matanya dan menoleh. Seorang laki-laki yang sangat ia kenali, ternyata sedang memeluknya dari belakang dan menyandarkan dagunya di pundak mungilnya.

"Gak kepanasan di sini, Neth?" tanya laki-laki itu.

Anneth menggeleng.

"Malah sejuk kena angin, kak" balas Anneth.

Betrand mengangguk paham, "Kenapa? Tumben ngajakin aku ketemuan di sini? Biasanya juga di kantin"

"Gapapa, lagi pengen berduaan aja sama kamu. Kalo di kantin terlalu rame" Anneth mengelus tangan Betrand yang melingkar di perutnya.

"Ciee...kangen aku ya?" goda Betrand.

"Kangen banget! Kamu sih, sibuk banget akhir-akhir ini" Anneth menggembungkan pipinya dan cemberut, membuat Betrand menatapnya gemas.

'Cupppp' Betrand mengecup pipi Anneth sekilas, membuat gadis itu sedikit tersentak karena Betrand tiba-tiba menciumnya tanpa aba-aba. Pipi Anneth mendadak bersemu merah, gadis itu juga jadi salah tingkah karena perlakuan dari Betrand. Betrand pun semakin mengeratkan pelukannya di tubuh gadis itu dan keduanya sama-sama menatap lurus pemandangan gedung-gedung yang ada di hadapan mereka.

Akhir-akhir ini, Betrand memang sedang sibuk. Selain harus mempersiapkan turnamen pertarungan atas yang sebentar lagi akan digelar, dia juga tidak boleh melupakan kewajibannya sebagai pelajar, apalagi sekarang Betrand sudah duduk di bangku kelas 12 dan tinggal hitungan bulan, ia akan menghadapi Ujian Nasional yang akan menjadi penentu kelulusannya. Pemadatan materi sedang gencar-gencarnya diberikan oleh para guru kepada siswa-siswi kelas 12 di SMA Lentera Garuda, sehingga waktu Betrand sangat terbatas dan membuatnya jarang bisa menemui Anneth.

"Maaf ya? Aku sama anak-anak Lengkara lagi sibuk banget nyiapin buat turnamen, terus kamu juga tau sendiri kan, sekarang anak kelas 12 ada tambahan jam pelajaran buat persiapan UN. Gara-gara kesibukanku, waktu kita berdua deh yang kena imbasnya. Maafin aku ya, sayang?" lirih Betrand.

Anneth segera membalikkan tubuhnya menjadi berhadapan dengan Betrand. Kedua tangan gadis itu terulur untuk menangkup pipi Betrand dan menatap ke dalam manik mata laki-laki itu dengan seksama.

"Aku ngerti kok. Aku justru seneng kalo sibuknya kamu itu untuk hal-hal yang positif. Aku gapapa kalo waktu kita jadi berkurang, tapi aku yakin bahwa akan ada balasan yang indah di balik setiap pengorbanan. Di balik sibuknya kamu, ada libur panjang yang menanti, jadi kita bisa ngebayar waktu kita di liburan nanti deh" Anneth tersenyum ke arah Betrand, membuat laki-laki itu juga ikut menyunggingkan senyumnya.

Betrand mangacak rambut Anneth dengan gemas, "Kesayanganku ini emang paling bisa deh"

"Ih kok diacak-acak sih, rambut aku jadi berantakan tau!" gerutu Anneth sembari merapikan kembali rambutnya yang berantakan akibat ulah Betrand.

"Berantakan juga tetep cantik kok! Aku jadi kasian deh sama kamu" ujar Betrand.

Anneth menatap ke arah Betrand dengan heran.

"Kok kasian?" tanya Anneth.

"Iya, soalnya gak pernah ngerasain jadi jelek. Alias cantik terus" Betrand menaikkan kedua aliasnya, membuat Anneth langsung salah tingkah.

Lengkara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang