Puluhan motor-motor besar, berhenti serempak di depan sebuah bangunan tua yang tampak terbengkalai. Betrand selaku ketua dari Lengkara, memandu seluruh teman-temannya untuk masuk ke dalam bangunan tersebut.
'Krieettt...blaammm' sebuah pintu besi yang berkarat berhasil didorong dan dibuka oleh anggota Lengkara.
Betrand berdiri dengan gagah di barisan paling depan. Di belakangnya, berdiri ratusan anak-anak Lengkara yang kompak menggunakan jaket kebanggaan mereka.
Orang-orang yang di dalam bangunan itu sempat kaget dan spontan berdiri saat melihat Betrand datang bersama seluruh anggota Lengkara. Seorang laki-laki yang diduga pimpinan dari kelompok itu segera maju dan menghampiri Betrand. Tatapannya begitu sengit, ia memandang tidak suka pada orang-orang yang berdiri di belakang Betrand. Ia merasa terganggu dengan kedatangan Lengkara yang secara tiba-tiba ke markasnya.
"Ngapain lu dateng ke sini, pake bawa pasukan lu segala? Ini belum waktunya pertarungan kita. Lagian urusan gue sama anak-anak sekolah lu, bukan sama gangster sampah lu ini" orang itu menunjuk ke orang-orang yang di belakang Betrand dan mendelik dengan tajam ke arah Betrand.
'Sreekkk' Betrand menarik jaket orang tersebut.
"Tapi lu, udah nabuh genderang perang sama kita" ucap Betrand tepat di depan wajah orang itu.
"Maksud lu apa? Gue belum ngapa-ngapain, gue cuman ngebom tembok belakang sekolah lu. Kalo kedatangan lu ke sini buat bikin perhitungan soal itu, lu salah bawa pasukan bro" orang itu tersenyum remeh ke arah Betrand.
"Bacot, anjing!" Betrand langsung memukul wajah orang itu.
Karena tidak terima pimpinan mereka dipukul oleh Betrand, pasukan yang di belakangnya pun ikut menyerang ke arah Betrand, namun dengan cepat, anggota Lengkara maju dan menghalangi mereka untuk menyerang Betrand.
Baku hantam antar dua kubu besar tidak dapat terelakkan lagi. Mereka saling serang satu sama lain dan tidak memberikan ampun kepada lawan yang ada di hadapan mereka. Suasana menjadi sangat ricuh dan anarkis. Banyak tubuh yang sudah tumbang, tapi tetap tidak menghentikan aksi mereka untuk menyerang satu sama lain. Tetesan darah dan keringat sudah berjatuhan dimana-mana. Tak seorang pun bisa menghentikan perkelahian itu karena jumlah yang terlibat terlalu banyak. Ditambah, tidak ada keramaian di sekitar mereka. Sehingga, hanya kedua kubu inilah yang tahu tentang perkelahian ini.
Banyak tubuh yang jatuh ke tanah dan terinjak-injak oleh yang lainnya. Pakaian yang mereka kenakan pun banyak yang robek karena saling tarik-menarik dengan kasar. Tidak seorang pun yang luput dari hantaman. Mereka semua sudah babak belur.
Setelah perkelahian yang berlangsung selama hampir 1 jam, musuh dari Lengkara pun akhirnya tumbang satu per satu dan membawa Lengkara menjadi pemenang dalam pertarungan kali ini. Tapi mereka tidak puas, karena bukan ini yang mereka mau. Mereka ingin Anneth kembali.
"Elang Wijaya..." Betrand menarik tubuh ketua dari kelompok musuhnya tersebut.
"Jawab gue, dimana lu sembunyiin Anneth" tatapan mata Betrand seketika menghunus ke dalam mata Elang.
Tubuh Elang yang sudah tak berdaya pun hanya bisa pasrah saat Betrand melayangkan tatapan tajam ke arahnya.
"A-Anneth? Anneth siapa? Gue gak tau" ucap Elang terbata-bata.
"Gak usah belaga bego lu! Lu udah culik cewek gue, sekarang pake pura-pura gak tau!" kesabaran Betrand hampir habis. Ia ingin kembali melayangkan pukulan ke wajah Elang, tapi ia urungkan. Karena yang terpenting sekarang adalah mengetahui keberadaan Anneth secepatnya.
Wajah Elang tampak keheranan saat Betrand menuduhnya, bahwa ia yang sudah menculik kekasih dari Betrand.
"Sumpah, Bet! Gue gak tau siapa Anneth, bentukan cewek lu gimana aja gue gak tau. Beneran bukan, bukan gue yang nyulik cewek lu" Elang sampai mengacungkan dua jarinya berbentuk 'V' untuk meyakinkan Betrand bahwa bukan dia pelakunya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lengkara [END]
Hayran KurguApa jadinya jika sebuah sekolah yang biasanya hanya fokus pada urusan akademik, justru memiliki tingkat kasta di dalamnya? Dimana mereka yang memiliki kasta paling rendah, akan menjadi 'sampah' dan diinjak-injak oleh mereka yang memiliki kasta lebih...