"Dimana ponsel ku?" teriak Norah. Ia setengah berlari menuju ruang make up.
"Ada apa? Kenapa kau kembali lagi?" Bernadeth ikut berlari di belakangnya.
"Dimana ponsel ku?" Dia kembali bertanya.
"Ada padaku." Bernadeth memberikan ponsel pada Norah.
"Aku harus memastikannya sekarang. Aku bisa gila jika dia terus membohongiku!" dia memegang dahinya dengan sebelah tangannya dan sebelah tangannya lagi memegang ponsel. Norah menghela napas panjang.
"Oh shit! Aku tidak bisa menghubunginya."
"Sudah waktunya Norah. Ayo kita berangkat."
"Tunggu sebentar. Aku akan mencobanya lagi." Katanya. Hasilnya tetap sama, Warren tidak dapat di hubungi.
Malam itu Norah datang ke acara party yang di adakan oleh Donnatella. Wanita itu meminta semua tamu yang datang menggunakan dresscode warna pink. Acara ini bukan sekedar sebagai upacara syukuran karena ia melahirkan seorang putri yang cantik, acaranya kali ini sekalian memperkenalkan brand fashion terbaru yang akan ia launching.
Norah mengenakan gaun rancangan Donnatella, gaun berwarna pink yang membuat Norah terlihat semakin berkelas, cantik, dan memukau semua orang yang ada disana.
"Absolutely gorgeus!" puji Donnatella, terlihat betapa puasnya ia melihat Norah mengenakan gaun yang ia design.
Semua orang disana menikmati acaranya, tetapi tidak dengan Norah. Ia tidak bisa tenang jika Warren belum menemui Kakeknya.
"Hai Norah ... " seorang perempuan menghampirinya dan memperkenalkan Norah dengan kekasih barunya.
Norah mengenal pria yang bersama perempuan itu, dia seorang pembalap motor. Norah pernah bertemu beberapa kali dengannya dalam sebuah acara.
Perempuan itu bernama Alicia dan Pacarnya Mateo. Alicia bercerita jika dia bertemu dengan Mateo di Spanyol.Norah ngobrol bersama dua orang itu, tiba-tiba matanya menangkap satu sosok yang tidak asing.
"Warren?" ia bergumam pelan. "Alicia, maaf aku harus pergi sebentar." Ia pergi mengikuti pria yang ia duga sebagai Warren.
Sebenarnya ia sendiri tidak yakin melihat Warren yang mengenakan stelan jas lengkap. Dia bersama seorang model cantik dan sangat populer.
Norah tidak suka di buat penasaran, ia pun menghampiri mereka.
"Hai Norah." Perempuan yang bernama Allesandra itu menyapanya.
"Hai Allesa." Balasnya. Ia kemudian menatap lekat pria yang ada di sampingnya, berusaha memastikan siapa pria itu.
"Ini pacar ku. Javer." Allesandra langsung mengenalkan pria itu pada Norah.
"Oh ... Hallo." Norah mengulurkan tangannya menyapa pria itu. Di lihat dari dekat, memang ia berbeda dengan Warren. Pria itu memiliki mata berwarna biru dan tatapan yang sangat tegas. Tentu saja ini bukan Warren. Warna mata Warren sorot matanya indah dan teduh. Namun pria yang ada di depannya terlihat tegas dan seram.
"Norah maaf, ada telepon untuk mu." Bernadeth datang dan menyela obrolan mereka.
"Warren?" Ia bertanya dengan penuh harap.
"Bukan, Kakek mu."
Norah menarik napas panjang dan menatap Allessandra dan Javer sebelum ia beranjak darisana.
"Ada apa Kakek?"
"Apa kau sedang makan malam dengan Warren?"
"Makan malam? Tidak. Warren sudah bertemu dengan Kakek?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Name
RomanceNorah Alexandra, model terkenal dengan bayaran paling mahal di Italia. Dia bisa mendapatkan dan melakukan apapun yang dia mau. Namun, ada satu hal yang sangat sulit dia lakukan, menghindari perjodohannya dengan seorang Fotografer bernama Warren. Wa...