"Apa yang kau lakukan Allessa? Bagaimana caranya, kau mencoba untuk menemukan pria itu?" Tanya Warren kesal. Seandainya saja Allessa tidak gegabah, mungkin situasi saat ini akan berbeda.
"Aku tidak suka kalau kau di peralat. Kau terus membunuh, seakan lupa dengan tujuan awalmu mau bergabung dengan pria itu. Aku curiga pria itu memanfaatkan kita, jadi aku mencoba untuk menyelidikinya tanpa sepengetahuan mu."
"Apa yang kau lakukan?"
"Aku mendengar pembicaraan Paolo tentang pertemuan yang di adakan pria itu dengan seorang miliarder. Aku menyamar menjadi wanita penghibur yang akan menemai miliarder itu."
Warren menarik napas kesal. "Kau mendapatkannya?"
"Tidak. Pria itu tidak muncul sama sekali. Dia hanya melakukan panggilan video, suaranya pun terdengar di samarkan. Bukankah hal seperti itu sangat mencurigakan?"
Tidak mudah untuk menemukan pria tersebut, dia menggunakan berbagai macam cara untuk menutupi jati dirinya. Siapa sebenarnya pria itu? Bahkan Pier yang sudah lama ikut dengannya mengaku tidak mengenal pria tersebut dan hanya mengenalnya melalui panggilan telepon saja.
Warren terdiam, tiba-tiba dia teringat dengan bangunan yang ada di hutan dekat rumahnya. Sejak Warren bergabung dengan kelompok mafia yang di pimpin pria itu, Warren sudah di peringatkan untuk tidak masuk ke bangunan tersebut. Bangunan itu di pasang CCTV dari berbagai sudut, termasuk di depan rumah Warren. Siapapun yang datang kesana akan di pantau.
Seperti kasus sebelumnya, saat Norah pergi kesana. Warren langsung mendapatkan telepon dari Pier yang menyuruhnya untuk membawa Norah pergi, sebelum sesuatu yang buruk terjadi pada perempuan itu.
"Bagaimana caranya aku bisa masuk ke tempat itu?" Pikirnya. Warren merasa yakin, kalau tempat tersebut merupakan tempat persembunyian pria itu atau mungkin semua bukti penting ada disana.
Warren berdiri di teras rumahnya. Dia melihat ke arah hutan dan memutar otak agar bisa kesana tanpa terpantau CCTV.
Warren tersentak ketika mendapatkan panggilan telepon. Ia memutar bola matanya melihat nama yang tertera di layarnya.
"Apa yang sedang kau pikirkan Warren? Kau ingin berkunjung?" Tanya Pria itu sambil terkekeh. "Belum saatnya untuk kita bertemu, kita akan bertemu saat kau berhasil membalaskan dendam mu. Sekarang bersiap-siaplah, sebentar lagi kau akan kedatangan tamu."
Tak lama setelah panggilan pria itu berakhir, Warren mendapatkan telepon dari Sean, dia meminta Warren untuk ikut dengannya menemani seorang pengusaha kaya mendaki gunung bersama putrinya.
Warren mendapatkan pesan. Targetnya adalah pengusaha kaya yang akan mendaki gunung.
"Sekarang dia mulai memperalat orang-orang yang dekat dengan ku."
Warren menyiapkan perlengkapannya untuk mendaki, dia membawa daypack, tas camera, serta perlengkapan untuk menghabisi targetnya.
Pria itu hendak melangkah pergi, ketika ponselnya kembali berdering. Kali ini Norah yang menelponnya.
"Kau mau mendaki gunung?" Tanya Norah. "Sepertinya saat ini kau lebih sibuk dariku. Kau tidak akan menelpon ku, jika aku tidak menelpon mu."
Warren terkekeh pelan, dia menyadarinya kalau akhir-akhir ini dia jarang komunikasi dengan Norah, dia melakukannya dengan sengaja, karena dia tidak mau pikirannya terganggu karena merindukan Norah.
"Aku akan menghubungimu nanti. Jangan macam-macam selama kamu ada disana." Ancamnya pada Norah.
"Apa yang akan kau lakukan, jika aku mendekati perempuan lain disini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Name
RomanceNorah Alexandra, model terkenal dengan bayaran paling mahal di Italia. Dia bisa mendapatkan dan melakukan apapun yang dia mau. Namun, ada satu hal yang sangat sulit dia lakukan, menghindari perjodohannya dengan seorang Fotografer bernama Warren. Wa...