Allessa memiringkan kepalanya dan menatap Warren curiga. Dia bisa menyimpulkan tindakan apa yang akan di ambil Warren setelah pria itu memberitahunya tentang Emelly.
"Biar aku saja yang mendekati Emelly. Bukankah dia bilang, bisa membuatku jadi model brand dari perusahaan Emelly?" Tanya Allessa. "Aku akan melakukan yang terbaik di bidangku."
"Aku tidak akan membiarkanmu masuk kedalam lingkungannya Emelly. Komplotannya bukan orang-orang yang biasa kau temui selama ini. Aku juga tidak akan membiarkan Norah masuk dalam dunia menakutkan ini." Ucapnya.
"Lalu apa yang mau kau lakukan?"
"Aku, Pier dan Paolo yang akan mengurus semuanya."
Allessa menatap Warren. "Aku tau apa rencanamu. Kau yakin akan melakukannya? Bagaimana dengan Norah?"
"Kau bisa membantuku."
"Membuat versi lain dari dirimu sekarang?" Allessa tertawa. "Warren, Javer, lalu? Kau ingin menggunakan nama apa lagi? Apa yang perlu aku poles selain matamu?"
Warren terdiam sebentar. "Aku akan menggunakan nama Warren."
"Bagaimana dengan Norah?" Dia kembali menanyakannya. Dia yakin, jika Waren menjalankan rencananya, maka akan ada yang tersakiti entah itu Warren atau Norah.
Warren kembali terdiam. Dia belum memikirkan seperti apa tanggapan dan reaksi Norah. Dia ingin rencananya berjalan lancar tanpa harus melukai Norah, namun dia tidak yakin akan hal itu.
Dia menghela napas panjang. "Aku belum menjalin hubungan yang pasti dengannya. Jadi, sepertinya tidak ada masalah. Aku sudah menemui Kakeknya dan membatalkan perjodohan kami."
Keinginannya yang begitu besar untuk bersama Norah, namun semakin banyak orang yang dia bunuh untuk membalaskan dendamnya, semakin ia takut jika nanti Norah bersamanya.
Mengabaikan Norah selama beberapa hari saja membuatnya terbebani dan sangat merindukan perempuan itu. Bagaimana nanti, saat cintanya pada Norah begitu besar dan perempuan itu meninggalkannya karena tau dia seorang pembunuh?
"Aku mau pergi menemui Sean. Dia akan membantuku untuk mendekati Emelly." Warren beranjak pergi. Ia ke basecamp untuk menemui Sean.
Warren menggunakan motornya menuju ke basecamp pendakian gunung. Beberapa orang duduk yang duduk di depan Basecamp menyapanya.
"Kau ingin menemui Sean?" Tanya salah satu dari mereka.
Warren menganggukan kepalanya.
"Dia sedang menemani seorang model cantik."
"Model?"
"Kau tau Norah? Dia sedang melakukan pendakian dengan Managernya, dan Sean yang menjadi pemandu mereka berdua."
"Sepertinya mereka akan turun sebentar lagi."
Warren menunggu dengan tidak sabar sambil bercerita dengan pria-pria yang ada disana.
Warren tiba-tiba melompat dari tempat duduknya, saat melihat Sean turun sambil menggendong Norah.Dia berlari menghampiri Norah. "Kau tidak apa-apa?" Ia begitu cemas melihat hidung Norah yang di sumbati kain.
"Dia mimisan karena kecapean dan kakinya terluka karena jatuh." Jawab Bernadeth dengan napas tersendat-sendat.
"Biar aku yang bantu." Ia memberi kode pada Sean agar menurunkan Norah.
Sean melakukannya, setelah itu dia berjalan lebih dulu bersama Bernadeth.
Warren jongkok di depan Norah dan menyuruh Norah untuk naik. Namun, Norah malah melewatinya. Dia menyeret langkahnya perlahan-lahan, tanpa mengucapkan sepatah katapun pada Warren.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Name
RomanceNorah Alexandra, model terkenal dengan bayaran paling mahal di Italia. Dia bisa mendapatkan dan melakukan apapun yang dia mau. Namun, ada satu hal yang sangat sulit dia lakukan, menghindari perjodohannya dengan seorang Fotografer bernama Warren. Wa...