"Aku akan bersamanya selama sepekan." Kata Norah kepada Bernadeth melalui telepon.
"Kau yakin? Apa kau baru saja meresmikan hubunganmu dengan pria itu?"
Norah tersenyum, dia berdiri di dekat jendela dan memperhatikan Warren yang saat itu sedang sibuk memotong kayu. Pesona yang di tunjukan Warren benar-benar membuat Norah tergila-gila padanya.
"Kau tau Bernadeth, aku tidak akan pergi meninggalkan kekasihku yang tampan itu. Ya Tuhan, kenapa dia begitu sexy?"
Otot-ototnya terlihat, ketika dia mengangkat kapaknya dan membelah kayu tersebut.
"Aku harap, hubungan mu dengannya berjalan lancar, semoga kalian berdua selalu bahagia." Kata Bernadeth.
Setelah mengakhiri panggilannya dengan Bernadeth, Norah melangkah keluar untuk menghampiri Warren.
"Kau sudah mencaritau tentang nya? Apa kau yakin?" Tanya Warren di telepon. "Dia bukan adik dari Emelly?" Warren duduk di atas kayu yang belum dia potong, dia tidak tau kalau Norah berada di dekatnya.
"Memangnya ada apa?" Tanya Allessa dari sebrang.
"Norah di jodohkan dengan pria yang bernama William, yang katanya adik dari Emelly."
"Kau mau aku mencaritau tentang pria itu?"
"Ya, tolong lakukan untuk ku." Katanya.
Warren menutup teleponnya, dia merasa ada yang aneh.
"Ada apa?"
Warren tersentak mendengar suara Norah. Ia menoleh menatap perempuan itu, dan memberikan sedikit senyuman di bibirnya.
"Aku dengar kau menyebut nama William dan Q System. Ada apa?"
"Aku merasa khawatir saat Kakekmu menjodohkan mu dengan pria itu. Q System bukan perusahaan kecil, dan yang di jodohkan dengan mu adik dari pemilik Q System. Aku takut, kakek mu lebih menginginkan mu dengannya daripada denganku yang seperti ini."
Norah tersenyum lebar. "Aku merasa senang jika kau seperti itu." Dia mendekati Warren dan memeluknya, memberitahu Pria itu, kalau harta bukanlah hal yang di perhatikan oleh Kakeknya.
"Bagaimana bisa Kakekmu mengenal orang dari Q System?"
"Aku tidak tau, tetapi Kakek memiliki banyak koneksi."
"Ada yang ingin kau lakukan hari ini?" Tanya Warren.
"Bagaimana kalau kita keliling menggunakan sepedamu?" Norah melepaskan pelukannya. "Sepertinya menyenangkan."
Warren menggelengkan kepala. "Aku punya satu tempat, yang ingin aku kunjungi denganmu."
***
Sore itu, Warren membawa Norah pergi ke danau, di tepi danau terdapat sebuah rumah kayu yang sudah tua. Tampak depan rumah terlihat berantakan dan ada dedaunan kering menumpuk disana.
Norah mengikuti langkah Warren menuju ke rumah itu. Selama beberapa saat ia terdiam melihat Warren menyusupkan tangannya ke sebuah lubang kecil untuk membuka pintu.
Pintu terbuka, Warren masuk sambil mengibas-ngibaskan tangannya karena debu yang bertebaran disana, Norah berjalan di belakang Warren, ia menutup hidung dan tampak was-was masuk ke dalam rumah itu.
"Rumah ini sangat bagus, jika ada yang menempatinya." Seru Norah.
"Kau mau kita tinggal disini?"
"Tidak. Terima kasih." Sahutnya cepat.
Ia suka pemandangan disana, tetapi dia tidak akan nyaman tinggal sendirian di tempat itu, lokasinya sangat jauh dari keramaian, lebih parah dari lokasi rumah Warren.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Name
RomansaNorah Alexandra, model terkenal dengan bayaran paling mahal di Italia. Dia bisa mendapatkan dan melakukan apapun yang dia mau. Namun, ada satu hal yang sangat sulit dia lakukan, menghindari perjodohannya dengan seorang Fotografer bernama Warren. Wa...