Tiga Puluh Tujuh

1.2K 37 1
                                    

Norah di sambut dengan pelukan erat oleh Eve, "Darimana saja kamu?" tanya Eve. Dia melepaskan pelukannya lalu menarik tangan Norah untuk langsung masuk ke dalam rumah. Eve melihat sekelilingnya dengan cemas. "Siapa yang menahanmu selama ini? Warren? bagaimana kau bisa kabur?"

"Itu bukan masalah penting, yang penting sekarang keadaan Kakek. Dimana Kakek?" tanya Norah. Ia tidak melihat Kakeknya disana. "Bagaimana keadaan Kakek?"

"Kakek sedang di rawat."

"Dimana? Aku ingin bertemu Kakek."

"Bolzano."

"Bolzano?" tanya Norah. "Kenapa Kakek di rawat disana?" ia tidak tahu kalau mereka punya rumah ataupun penginapan di Bolzano.

"Keadaan Kakek sudah membaik, saat ini ia hanya perlu beristirahat. Ia pusing memikirkanmu yang di culik, di tambah para wartawan yang selalu saja datang untuk mencaritahu berita tentangmu. Aku akan menghubungi Bernadeth dan memberitahunya kalau kau sudah kembali."

Eve hendak menelpon Bernadeth, namun dengan cepat Norah merampas ponsel Eve. Dia tidak mau siapapun tau kalau dia sudah kembali, karena saat ini dia hanya ingin fokus dengan kesehatan Kakeknya, ia ingin bertemu dengan kakeknya, itu adalah tujuan utamanya saat ini.

Eve menuruti apa yang di katakan oleh Norah, ia pun bersiap-siap untuk mengatar Norah ke Bolzano.

"Aku tau, saat ini yang kau pikirkan hanyalah Kakek. Tetapi aku ingin tau, apa yang sebenarnya terjadi padamu. Warren menculik mu?" tanya Eve penuh selidik. "Dimana dia sekarang?"

"Bukan Warren."

"Lalu?" tanya Eve semakin penasaran. "Kalau bukan dia, siapa? saat kau menghilang dia pun ikut hilang. Semua orang menuduhnya."

"Warren hilang?" tanya Norah kaget. Dia menarik napas panjang dan menunduk sedih.

Eve yang menyetir di sampingnya, melirik Norah dengan tatapan penuh selidik.

"Apa yang sedang terjadi?" keluh Norah sambil menelungkupkan wajahnya.

"Kalau bukan Warren, siapa?"

"Yang aku ingat, setelah acara makan malam bersama Kakek dan teman-temannya, aku pulang bersama William dan Kakek tau itu."

"Jadi, William yang menculikmu?" tanya Eve.

Norah mengangguk pelan.

"Lalu, kemana perginya Warren?" Gumam Eve pelan. "Aku akan melaporkan William ke ..."

"Jangan!" cegah Norah. "Jika kau melakukannya, maka hal yang lebih buruk akan terjadi. Karena ... " dia ingat, saat ini William sedang memburu Warren. Jika Eve melaporkan William, maka Komplotan William akan menemukan Warren untuk menghabisinya.

"Karena apa?"

Norah terdiam sebentar, ia tampak memikirkan sesuatu.

"Dia tidak tau aku berhasil kabur. Jika dia tau, dia akan mencariku lagi. Aku tidak mau siapapun tau aku kembali. Jika ada media yang tanya, katakan saja bahwa saat ini aku sedang berada di Australia." Katanya, dia ingat tentang tempat yang seharusnya di datangi Allessa.

Jalanan yang mereka lewati, membuat Norah teringat saat perjalanan pertamanya ke Bolzano untuk menemui Warren. Perjalanan pertama yang ia tempuh sendirian.

"Aku merindukannya." Ucapnya pelan, sambil melihat keluar jendela.

Eve meliriknya, ia mendengar apa yang di katakan Norah.

"Kau dimana Warren?" Eve terlihat kesal. Ia menarik napas panjang. "Kau menyusahkanku."

Mereka tiba di depan sebuah rumah yang mewah dan sangat besar, pemandangan gunung Dolomites menjadi spot terbaik rumah itu. Posisinya hampir sama seperti rumah yang di tempati Warren.

The Name Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang