Empat

7.1K 298 0
                                    

"Aku akan menggunakan warna merah tua, warna ini akan membutmu terlihat semakin sexy." Ucap si penata rias pada Norah. 

"Aku percaya padamu," sahut Norah. "Aku dengar salah seorang asistenmu mengikuti kompetisi make up?" tanyanya. Ia pernah mendengar info tersebut dari beberapa staff yang biasa bekerja dengannya. 

"Betul, dia ingin mencoba sesuatu yang lebih baik untuk mendongkrak kariernya. Hadiah yang dia dapatkan juga sangat besar."

Norah sedang berbicara dengan penata riasnya, ketika Bernadeth menghampirinya. 

"Kau sudah lihat ini? Cassie sudah mengakhiri hubungannya dengan DJ itu." Bernadeth menunjukan berita tentang Cassie di tabletnya. 

"Kenapa mereka menggunakan foto ini? Fotonya terlihat sangat sempurna." Gumam Norah. 

"Kau fokus pada fotonya? Ini bukan saat yang tepat membahas masalah foto Cassie. Kau harus baca penyebab Cassie mengakhiri hubungannya." 

Norah menuruti apa yang di katakan Bernadeth, ia membaca berita tentang kandasnya cinta Cassie, seorang model populer di Italia. 

Norah tertawa hambar. "Beritanya sangat gila! Mereka menuduhku sebagai orang yang menghancurkan hubungan Cassie dengan kekasihnya?" 

"Kau terlalu dekat dengan pria itu ... Jadi..."

"Aku tidak dekat dengannya! kami bertemu hanya satu kali saat di Paris, kau tau itu." 

"Oke sudah waktunya! Ayo kita mulai." 
Terdengar teriakan sang fotografer, menyuruh Norah dan model yang lainnya untuk bersiap-siap. 

"Aku akan mengganti biaya kerugiannya, jika pria itu mengacaukan suasana hatiku." Kata Norah pada Bernadeth. Ia membicarakan fotografernya saat itu, ia tidak suka dengan tingkah sang fotografer yang selalu merendahkan para model. Beberapa rekan Norah sering menceritakan tentang kelakuan dari pria itu.

"Norah! Kau terlihat sangat cantik!" Puji pria itu sambil bertepuk tangan penuh kebahagian melihat Norah muncul dengan dress panjang transparan yang memamerkan kaki jenjangnya.

"Kaki jenjangmu begitu menggoda." Matanya menyala-nyala melihat tubuh sexy Norah.

"Kau tau kan, apa yang akan terjadi jika dia terus melihatku dengan wajah mesumnya itu?" Norah melirik Bernadeth.

Pria itu mengampiri Norah, mencondongkan badannya mendekat ke tubuh Norah. Ia tersenyum mengerikan pada Norah.

Pemotretan di mulai, pria itu menggila saat menyuruh Norah dan model lainnya memeragakan beberapa gaya yang tampak sensual. 

"Terima kasih untuk hari ini, kalian semua begitu luar biasa." Dia berteriak dengan wajah gembira, ia terlihat puas dengan pemotretan hari ini. 

"Cassie ingin bertemu denganmu." Bisik Bernadeth.

"Kapan?"

"Sekarang."

"Ada jadwal lagi?"

"Tidak ada." 

"Baiklah, aku akan menemuinya. Kau tidak perlu ikut denganku." Katanya pada Bernadeth.

Norah langsung meninggalkan tempat itu. Ia pergi ke sebuah restoran untuk menemui Cassie. 

Restoran terlihat sangat ramai, Norah melemparkan pandangannya dan mencari Cassie.

Seorang pelayan itu mengantar Norah menuju meja yang sudah di tempati Cassie. Norah belum sempat menyapa Cassie, ketika suasana riuh terjadi di restoran tersebut. Suara tembakan terdengar dari ruangan lain.  

Para pengunjung berteriak dan berlari berhamburan keluar dari restoran. Sementara Norah, ia mematung disana. Suara tembakan itu membuatnya ketakutan, tubuhnya gemetar hebat, ia juga tidak bisa menggerakan kakinya sama sekali. 

The Name Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang