Lima Belas

4.1K 155 0
                                    

"William bukan adik dari Emelly, dia juga tidak ada hubungannya dengan Q System," kata Allessa melalui telepon. "Dia seorang penjahat kelamin. Dia sudah memperkosa beberapa perempuan, dia juga bekerja sama dengan kelompok mafia yang melakukan penjualan gadis di bawah umur ke rumah bordil."

"Kau yakin?"

"Tentu saja. Warren, apakah kita bisa bertemu? Ada hal yang harus kita bahas tetapi tidak bisa melalui telepon."

"Apa itu sesuatu yang penting?"

"Ya. Ini mengenai pria itu. Kita bisa bertemu sekarang?"

"Tidak bisa sekarang, aku sedang bersama Norah."

"Sepertinya aku menganggumu. Bagaimana hubungan kalian?"

"Kuharap selamanya akan selalu bahagia," kata Warren. Dia menoleh, ketika mendengar Norah memanggilnya.

"Jika kau ada waktu, tolong kabari aku segera. Kita harus membicarakan masalah ini."

"Aku akan mengabarimu."

"Kalian di rumah?"

"Aku di rumah tepi danau."

"Kau disana? Bagaimana kalau aku menemuimu disana? Sepertinya lebih nyaman bertemu disana daripada di rumah mu."

"Jangan sekarang."

"Harus sekarang. Aku akan menunggumu di jembatan kayu."

"Allessa, aku akan menghubungimu lagi. Norah memanggil ku." Warren menutup teleponnya dan menghampiri Norah.

"Kau tidak kedinginan berdiri di luar hanya mengenakan kaos seperti itu?" Tanya Norah.

"Aku sangat kedinginan." Dia menutup pintu, lalu berjalan mengikuti Norah duduk di depan tungku.

"Aku lihat, kau begitu sibuk dengan ponsel mu. Ada masalah dengan pekerjaan mu?"

"Sean memintaku untuk bertemu."

"Sekarang?"

Warren menganggukan kepala. "Tetapi, aku tidak bisa pergi."

"Karena aku?"

"Kau akan menangis ketakutan, jika aku pergi." Warren mengambil selimut dan menutupi tubuh Norah.

"Aku bukan penakut seperti yang kau pikirkan."

"Benarkah? Bagaimana kalau aku pergi sekarang?"

"Kau mau meninggalkan ku?" Tanya Norah. "Beberapa jam yang lalu kau bilang akan berada di sampingku selama dua puluh empat jam."

"Apa aku pernah mengatakannya?" Goda Warren.

Norah memasang tampang cemberut. "Bagaimana kau bisa berada di sampingku selamanya, sedangkan dengan cepat kau melupakan apa yang kau katakan beberapa jam yang lalu."

Warren tertawa. "Aku tidak akan meninggalkan mu. Ngomong-ngomong, besok kau tidak ada pemotretan?"

"Bukankah aku sudah bilang, kalau selama sepekan aku tidak ada jadwal?"

"Bagaimana kalau selama satu minggu ke depan, kita tetap disini?"

"Kau yakin?" Tanya Norah ragu. Menurutnya lebih baik berada di rumah Warren yang di bukit. Disini lebih menyeramkan.

"Sangat yakin."

"Bagaimana dengan baju ku?"

"Kau bisa meminta Bernadeth menyiapkannya untukmu atau bagaimana kalau kita membeli baju baru? Sepertinya, lebih baik membeli baju baru."

"Aku akan meminta Bernadeth ke rumah ku."

"Jangan."

"Kenapa?"

The Name Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang