Belanja banyak makanan

245 13 0
                                    

Masih pagi Anrez sudah mencatat. Begitu seriusnya ia mencatat sampai kedatangan member terabaikan. Feni senggol Shani untuk melihat Anrez.

"Babang ngapain tuh? " Feni.

"Nulis apa ya dia? " Gracia.

"Nulis surat cinta, ahay" Christy.

"Eh dedek" Shani.

"Cinta gak selamanya indah dek" Chika.

Shani colek Anrez, Anrez malah cuek. Shani terus mencoleknya, tetap saja dicuekin.

"Wah parah ci" Feni.

"Ya cici diabaiin" Chika.

"Masa ci, masa kamu diabaiin" Jinan.

"Iya. Parah banget sih" Gracia.

Feni dekati Shani dan membisiknya. Tapi sayangnya Shani menolak saran Feni.

"Ah jangan ah" Shani.

"Loh gak papa ci. Sekali-kali kita kerjain babang. Daripada dia mulu yang ngerjain kita" Feni.

"Apa sih? " Gracia, Feni membisiknya. Feni berikan mereka saran untuk mengambil toa dan teriakin Anrez pake toa itu tepat dekat telinganya.

"Setuju! " Gracia.

"Kan? Gracia aja setuju ci" Feni.

"Gak ah, ntar kalau anak orang budek gimana? " Shani, mereka tertawa.

"Udah ci lakuin aja. Pengen liat muka kaget babang" Gracia.

Shani pergi mengambil toa. Setelah kembali, ia masih berpikir ingin melakukannya atau tidak. Member menyuruh Shani agar melakukannya saja.

Akhirnya setelah berpikir panjang, Shani mendengar saran mereka. Shani bunyikan toa memanggil Anrez tepat dekat telinganya. Anrez sampai kaget dan lompat. Hal itu membuat mereka tertawa. Anrez pun menggeleng.

"Setega itu kah dirimu cici? " Anrez, Shani masih tertawa.

"Hahaha kocak banget" Gracia.

"Babang, jantung aman? " Marsha.

"Gak" Anrez.

Shani melihat catatan Anrez. Ternyata berisikan berbagai menu makanan.

"Ini apaan? " Shani.

"Makan, makan, makan, makan" Anrez.

"Jadi daritadi babang nulis makanan? " Feni.

"Iya. Saya lagi mikir mau beli apa aja. Saya mau keluar borong makanan" Anrez.

"Asik" Fiony.

"Asik makan banyak" Jinan.

"Astagfirullah hahaha" Shani.

"Kenapa ci? " Gracia.

Shani perlihatkan ada tulisan pete di kertas itu.

"Nih guys liat, masa ada pete hahaha" Shani, mereka tertawa.

"Babang ngapain nulis pete? " Feni.

"Astagfirullah ada aja kelakuan babang ini" Jinan.

"Loh kenapa? Itu juga salah satu rencana saya buat membelinya" Anrez.

"Kemaren jengkol, sekarang pete hahaha" Zee.

"Mengkocak" Marsha.

"Hadeh" Shani.

"Kenapa harus pete sih? Emang di sini ada pete? " Shani.

"Di Indo aja ada makanan Jepang, di sini juga harus ada makanan Indo dong" Anrez.

SHANREZ AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang