Kelulusan Anin Dari JKT48

220 19 0
                                    

Pagi ini gen tiga berada di kantor. Mereka lagi mendekor bingkai yang besar untuk diberikan ke Anin yang hari ini sudah show terakhir dan berpisah dengan JKT48. Mereka masih menunggu kedatangan Shanrez yang lagi cuci foto kebersamaan mereka dengan Anin.

"Hadeh pabos sama bubos lama amat sih" Sisca.

"Tau nih. Mereka cuci foto atau ketiduran sih? " Gracia, mereka tertawa.

"Hahaha yakali ketiduran Ben" Feni.

"Ya siapa tau aja kan ya? " Gracia.

Staff datang menemui mereka.

"Lagi ngapain? Nunggu sembako ya? " Staff.

"Iya kak" Sisca.

"Cici sama babang lama bet kak. Kita udah lumutan di sini" Feni.

"Apalah gunanya hp" Staff.

"Oh iya ya? Kenapa kita gak telfon cici? " Sisca.

"Ci Gre telfon" Sisca.

"Yaambun kok saya? " Gracia.

"Udah Ben telfon aja" Feni.

Gracia pun menelfon Shani. Shani berada di tempat pencucian foto bersama Anrez. Mereka menunggu hasil cucian foto. Shani pun melihat panggilan masuk dari Gracia.

"Gracia nelfon" Shani.

"Angkat aja" Anrez.

"Halo, Ge? " Shani.

"Ci, cici di mana sih? Sumpah lama banget" Gracia.

"Iya sabar ya bund. Kan fotonya bukan cuman satu dua doang" Shani.

Anrez meminta hp Shani dan bicara dengan Gracia.

"Sini" Anrez, Shani pun memberinya.

"Halo, sabar napa. Kita lagi nunggu antrian sunat nih" Anrez, Gracia ngakak, Shani ikut tertawa.

"Kenapa Ben? " Feni.

"Hahaha eh denger ya denger" Gracia loudspeaker.

"Bang tadi bilang apa? " Gracia.

"Nunggu antrian sunat" Anrez, mereka tertawa.

"Astaga babang nerbener ya" Sisca.

"Hahaha lagian ngomel-ngomel mulu kek ibu-ibu" Anrez.

"Babang sih lama banget" Feni.

"Sabar. Anak sabar disayang jot" Anrez.

"Hahaha kok bawa-bawa jot? " Gracia.

"Gak papa biar dia tersenyum" Anrez.

"Hahaha apaan sih pembahasannya gak jelas banget" Sisca.

"Tau nih babang" Gracia.

"Babang kal... " omongan Feni terpotong karna Anrez akhiri panggilan sambil tertawa.

"Kenapa? " Shani.

"Aku matiin telfon pas Feni ngomong hahaha" Anrez, Shani menggeleng.

Feni kesal karna panggilan berakhir disaat dia bicara. Sisca dan Gracia menertawainya.

"Nyebelin banget sih babang. Awas aja, ntar aku tonjok" Feni.

"Hahaha emang berani? " Sisca.

"Gak sih hahaha" Feni.

Akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga. Tak hanya bawa foto, ternyata Shanrez bawa berbagi cemilan juga. Hal itu membuat yang lainnya bahagia.

"Nah gini dong" Gracia.

SHANREZ AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang