Day 4 Puasa Syawal

261 19 1
                                    

Pukul tiga pagi Anrez telfon Shani. Shani pun terbangun mengangkat telfon.

"Huoah! Iya? " Shani.

"Waalaikum salam" Anrez.

"Ehe" Shani.

"Bangun gih sahur. Liat jam deh" Anrez, Shani melihat jam. Shani pun segera bangun.

"Bentar ya" Shani.

"Mau ke mana? " Anrez.

"Toilet" Shani pergi dan menyimpan hp nya di kasur.

Shani kembali dan mengambil hp nya. Setelah itu ia pergi ke ruang makan.

"Makan apa ya? " Shani.

"Mau aku bawain makanan? " Anrez.

"Gak usah. Orang di sini ada makanan kok" Shani.

"Ya siapa tau aja abis dimakan Henri hahaha" Anrez, Shani tertawa.

"Nerbener ya babang" Shani.

Shani ambil makanan lalu menyimpannya di meja. Setelah itu ia pun segera makan. Karna ngobrol terus sama Anrez, ia sampai lupa baca niat puasa syawal. Hal itu membuatnya tepuk jidat.

"Aduh" Shani.

"Kenapa? " Anrez.

"Aku lupa baca doa. Kamu sih ngajak ngobrol terus" Shani.

"Duh gimana sih calon... " Anrez.

"Calon apa? " Shani.

"Calon salon" Anrez, Shani tertawa.

Henri baru saja keluar dari toilet. Ia mau lanjut tidur tapi mendengar suara berisik dari ruang makan. Hal itu membuatnya penasaran.

Henri otw ke ruang makan. Setelah sampai, ia melihat Shani. Henri pun pergi mengambil sapu.

Henri datang kagetkan Shani. Shani yang kaget membuat Henri tertawa.

"Ih koko" kesal Shani.

"Ada apa? " Anrez.

"Babang aku dikagetin koko" Shani.

"Dih" Henri.

"Ngapain jam segini di dapur? Mau maling? " Henri.

"Enak aja maling" Shani.

"Lah trus? " Henri.

"Sahur lah" Shani.

"Ramadan udah lewat" Henri.

"Makanya puasa syawal" Shani, Henri cuek dan pergi. Sebelum pergi Henri sempat ambil lauk di piring Shani lalu kabur. Shani pun meneriaki kokonya itu.

"Bisa-bisanya dia bangun jam segini" Anrez.

"Gak tau tuh, nyebelin banget" Shani.

"Yaudah sabar" Anrez.

"Sabar banget aku mah" Shani.

"Nah gitu dong. Ini baru... " Anrez.

"Baru apa? Ih babang suka banget ngomong setengah-setengah" Shani.

"Daripada ngangong-ngangong" Anrez.

Sekarang Shani sudah berada di kamarnya. Ia sudah selesai sahur.

"Kenyang? " Anrez.

"Gak" Shani.

"Loh kok gitu? " Anrez.

"Kan makan sebelum lapar, berhenti sebelum kenyang" Shani.

"Sayang sebelum... " Anrez.

"Cinta" Shani, Anrez tertawa.

SHANREZ AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang