Masih subuh Shani sudah dapat telfon dari Anrez. Dengan rasa ngantuk ia pun mengangkatnya.
"Assalamualaikum" Shani.
"Silahkan masuk" Anrez.
"Ih malah becanda" Shani.
"Hahaha. Bangun udah subuh" Anrez.
Shani melihat jam yang menunjukan pukul 5AM.
"Ok" Shani, tapi malah lanjut tidur hingga Anrez di cuekin.
Sudah ngomong panjang, Anrez baru sadar tak dapat respon dari Shani.
"Ci? Cici? Where are you ci? " Anrez masih belum dapat respon.
"Cici! " teriak Anrez, Shani terbangun.
"Mm? " Shani.
"Kamu tidur lagi? " Anrez, Shani hanya garuk-garuk kepala.
"Yaampun ayo dong bangun, ntar jam subuh lewat. Kalau tidur terus rezekinya dipatok ayang" Anrez.
"Hahaha ayam kali bukan ayang" Shani.
"Ya itulah" Anrez.
Dengan rasa yang masih ngantuk Shani berusaha untuk bangun dan segera ke toilet. Setelah itu ia kembali.
"Aku sholat dulu ya" Shani.
"Iya" Anrez.
Akhirnya Shani sholat subuh dan menyimpan hp nya di kasur. Setelah sholat subuh Shani belum membuka mukenahnya dan mengambil hp dan kembali duduk di atas sajadah.
"Halo" Shani.
"Udah? " Anrez.
"Iya" Anrez.
"Apa aja doanya? " Anrez.
"Ih apaan sih" Shani, Anrez tertawa.
"Oiya hari ini ikut dong pastinya" Anrez.
"Ikut apa? " Shani.
"Shanrez Peduli" Anrez.
"Oh" Shani.
"Ajak member gak nih? " Anrez.
"Gak tau. Mau kamu? " Shani.
"Em gak usah deh kita berdua aja. Oiya aku ada info dan aku yakin info ini bakal buat kamu senang... banget" Anrez.
"Oh ya? " Shani.
"Iya lah" Anrez.
"Apa? " Shani.
"Kepo. Gak boleh kepo. Kapten gak boleh kepo" Anrez.
"Ih nyebelin banget sih" Shani.
"Hahaha wle" Anrez.
"Dia yang nanya mau ngasih info. Malah dia sendiri yang gak mau ngasih tau" bete Shani.
"Hahaha iya deh iya. Jadi infonya itu... " omongan Anrez terpotong karna panggilan langsung mati. Hal itu membuat Shani heran.
"Gimana sih" Shani.
Shani mencoba menelfon Anrez namun tak diangkat. Ternyata Anrez sengaja melakukannya. Ia terus tertawa melihat panggilan masuk dari Shani yang tak berhenti. Setelah berulang kali menelfon tapi tak diangkat, Shani pun menyudahi telfon Anrez. Shani membuka mukenahnya dan menyimpannya. Setelah itu Shani ke meja dan buka laptop.
Anrez yang berada di kamarnya sedang telfonan.
"Pokoknya jangan ada yang kasih tau bubos ya. Biar saya aja. Awas kalau kalian sampai kasih tau dia" Anrez.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHANREZ AU
BeletrieAU ini menceritakan kehidupan antara rekan bisnis laki-laki dan perempuan yang saling peduli satu sama lain dan memiliki chemistry yang baik. ANREZ: Pengusaha, rekan bisnis Shani. SHANI: Pengusaha, publik figure, rekan bisnis Anrez, kapten JKT48. ...