Malming Di Cibubur

255 22 1
                                    

Masih pagi Anrez sudah berkunjung ke rumah Shani. Anrez bunyikan bel, Shani datang membuka pintu.

"Kirain belom bangun" Anrez.

"Enak aja" Shani.

"Nih" Anrez beri kresekan.

"Makasih" Shani.

"Sama sama" Anrez.

"Yaudah aku langsung berangkat ya" Anrez.

"Cibubur? " Shani.

"Iya" Anrez.

"Mang jadi? " Shani.

"Jadi dong" Anrez.

"Ikut aja ya" Anrez.

"Aku ada event vc" Shani.

"Sampe malem lagi?" Anrez.

"Gak sih, cuman sampe sore" Shani.

"Dari jam? " Anrez.

"Dua belas sampe enam belas" Shani.

"Oh gitu, yaudah aku jemput kamu nanti sore. Soalnya temen kantor aku udah di Cibubur semua. Gak enak juga kalau aku telat" Anrez.

"Yaudah, hati hati" Shani.

"Siap, samlekum" Anrez.

"Salam" Shani, Anrez pergi.

Shani kembali menutup pintu dan berjalan masuk, tiba tiba Henri datang dan melihat yang dipegang Shani.

"Kenapa gak bilang bilang sih? " Henri.

"Bilang apa? " Shani.

"Kamu kurir makanan, kan aku juga mau Shani" Henri.

"Siapa yang kurir, orang ini dibawain babang" Shani.

"Hahaha gak salah sih, dia emang pantes jadi kurir" Henri, Shani menggeleng dan pergi.

Shani ke ruang makan. Shani segera membuka kresekan itu, ada roti plus foto zoom wajah Anrez, membuat Shani kaget.

"Astaga babang, babang... " Shani.

Shani segera duduk menikmati roti itu sambil membuka handphone dan melihat update an member tim kemoceng yang berangkat ke Semarang hari ini untuk event. Henri datang dan meminta roti, Shani cuek karna tak menyadarinya. Akhirnya Henri mengambil sendiri roti itu lalu pergi. Saat Shani sadar, Shani bingung kemana rotinya itu pergi. Bahkan Shani melihat ke kolom meja dan terus mencarinya.

"Perasaan tadi disini, kok gak ada" Shani, papanya datang.

"Ada apa ci? " Shani's Dad.

"Mm? Gak papa, Pa" Shani.

"Cici gak sarapan? " Shani's Dad.

"Ini sarapan" Shani.

"Sarapan apa, itu cuman roti" Shani'a Dad.

"Mana kenyang kalau cuman roti" Shani's Dad.

"Kenyang Pa, kan rotinya banyak" Shani.

"Banyak apanya, orang cuman segitu" Shani's Dad.

"Tadi banyak Pa, gak tau sekarang kemana" Shani.

"Loh? " Shani's Dad.

Dengan santainya Henri datang mengambil air minum sambil menikmati roti itu. Shani yang melihatnya pun menggeleng.

"Astaga koko, koko... " Shani.

"Apa? " Henri.

"Jadi koko yang ambil roti aku? " Shani.

SHANREZ AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang