SHANREZ AU

Hello Bangka Belitung

Shani lagi sahur bersama keluarganya, tiba tiba Anrez muncul.

"Setan" Henri.

"Enak aja" Anrez.

"Babang udah lama? " Shani's Dad.

"Gak Pa, baru nyampe" Anrez.

"Yang bukain siapa? " Shani.

"Mbak" Anrez.

"Yaudah ayo ikut makan" Shani's Dad.

"Udah makan Pa, makan aja" Anrez.

"Kalau udah makan, trus lo ngapain kesini? " Henri.

"Numpang boker" Anrez.

"Sumpah jorok banget" Henri, Shani tertawa.

"Mau jemput cici ya? " Shani's Dad.

"Iya" Anrez.

"Kemana? " Henri.

"Kepo lo" Anrez.

Anrez pergi untuk menunggu mereka selesai sahur. Anrez ke ruang tengah dan nyalakan tv.

"Babang ultah kapan? " Shani's Dad.

"Hari minggu" Shani.

"Hari minggu? Tanggal berapa itu? " Shani's Dad.

"16 Pa" Shani.

"Oh iya ya" Shani's Dad.

"Tumben" Henri.

"Tumben apa? " Shani.

"Gak ngasih kejutan" Henri.

"Gak ada, udah ketebak sama dia kalau dimusuhin" Shani.

"Kejutan mendadak aja" Shani.

"Dimana? Di kapal? Pesawat? Apa kandang ayam" Henri.

"He, koko! " Shani, Henri tertawa.

"Papa udah ada kado untuk babang, tapi nanti aja ya kasihnya" Shani's Dad.

"Hahaha iya" Shani.

"Malah rencana aku kasih kejutan bukan di hari H" Shani.

"Loh kenapa? " Shani's Dad.

"Gak papa, biar beda aja. Kan kebanyakan kalau ultah kejutannya di hari H, kali ini aku mau skip hari dulu" Shani.

"Ide gak bagus" Henri.

"Kenapa gitu? " Shani.

"Mending gak usah kasih kejutan" Henri.

"Buang buang uang" Henri.

"Apaan sih koh" Shani.

"Mending uangnya buat aku aja" Henri.

"Gak" Shani.

"Kenapa gak? " Henri.

"Ya gak" Shani.

"Udah, udah, ayo makan" Shani's Dad.

Shani sudah makan dan menemui Anrez di ruang tengah. Shani diam diam datang dan ingin kagetkan Anrez, tapi Anrez tak kaget karna sudah melihat Shani duluan di kaca tv.

"Kok kamu biasa aja sih? " Shani.

Anrez pun pura pura kaget.

"Yaampun aku kaget banget" Anrez, Shani menaboknya.

"Hahaha kenapa? " Anrez.

"Ngeselin" Shani.

"Oiya kita mau berangkat jam berapa? " Shani.