Malam Minggu!

278 28 0
                                    

Pagi ini Shani berkunjung ke rumah Anrez. Setibanya Shani bunyikan bel, keluarlah mbak.

"Pagi mbak" Shani.

"Eh non Shani" Mbak.

"Babang udah bangun? " Shani.

"Belum non" Mbak.

"Oh, makasih ya mbak" Shani, mbak pergi, Shani duduk di ruang tamu.

Shani mainkan handphonenya. Tak lama ia menelpon Anrel, Anrel pun mengangkatnya.

"Halo, Assalamualaikum ci" Anrel.

"Waalaikumsalam" Shani.

"Kamu dimana Rel? " Shani.

"Aku di kamar" Anrel.

"Maksudnya di rumah babang atau di Condet" Shani.

"Rumah babang" Anrel.

"Yaudah turun sini, ruang tamu" Shani.

"Oh cici ada disitu? " Anrel.

"Iya" Anrel.

Akhirnya Anrel pun turun dan mengakhiri panggilan. Anrel ke ruang tamu menemui Shani.

"Cici udah lama? " Anrel.

"Gak sih, baru" Shani.

"Oiya babang masih tidur kah? " Shani.

"Kayaknya ci" Anrel.

"Yaudah aku siapin sarapan dulu. Btw aku mau mintol dong" Shani.

"Apa tuh? " Anrel.

"Kamu ke kamar babang ya, bangunin dia" Shani.

"Kenapa bukan cici? " Anrel.

"Gak berani lah masuk sendiri" Shani.

"Oh iya ya, bukan muhrim" Anrel pun pergi.

Shani ke dapur menemui mbak.

"Mbak aku mau masak" Shani.

"Masak apa non? " Mbak.

Shani tunjukan daging yang ia beli tadi sebelum kesini.

"Nih, daging. Aku mau buatin bakso buat babang" Shani.

"Wah bakso, den Anrez suka tuh" Mbak.

"Iya, aku juga suka hehe" Shani.

Akhirnya Shani segera membuat bakso. Shani tak sendiri karna ditemani oleh mbak, sementara Anrel baru saja tiba di kamar Anrez untuk membangunkannya.

Anrel terus berusaha bangunkan Anrez, tapi Anrez begitu sudah buat dibangunin.

"Pake cara apa ya? " batin Anrel.

Anrel terus berusaha bangunin abangnya itu. Bahkan Anrel colek2 tangan Anrez yang sakit, masih saja tak mempan.

"Abang bangun dong bang, yaelah, ntar ci Shani marah lagi" Anrel.

Mendengar nama Shani, Anrez auto terbangun dari tidur. Anrel sampai kaget.

"Buset dah" Anrel.

"Shani? " Anrez.

"Iya, ada cici tuh di bawah" Anrel.

Anrez segera berlari ke bawah, bahkan ia sampai lupa cuci muka.

Anrez tiba di dapur. Anrez begitu senang melihat Shani. Anrez mendekati Shani, Shani melihatnya, Anrel datang.

"Ci jangan deket2, dia belom cuci muka" Anrel.

"Ih jorok ih" Shani.

"Sana gih cuci muka dulu" Shani.

"Siap" Anrez.

SHANREZ AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang