Pagi ini Anrez berada di rumah Shani, tepatnya di dapur. Entah apa yang sedang ia lakukan di dapur.
Henri baru saja tiba di lantai bawah. Pas berjalan ke dapur, ia berhenti melihat Anrez. Penglihatan Henri masih samar karna melihat Anrez dari belakang. Pas Anrez menoleh, ia malah kaget. Anrez cuek karna fokus mempersiapkan sarapan. Henri menggeleng sambil mendekati Anrez.
"Lo ngapain di sini? " Henri, Anrez cuek.
"Budek, budek, budek. Lo ngapain di sini!? " Henri, Anrez masih cuek.
Kesal, Henri ketok pala Anrez.
"Woy sakit tau" Anrez.
"Makanya jangan budek" Henri.
"Siapa yang budek? Gue gak budek" Anrez.
"Lo ngapain di sini? Masih pagi udah nyasar aja lo di sini. Lo gak punya rumah ya? " Henri.
"Marah-marah mulu lo kek lagi dateng bulan" Anrez.
Shani masih tidur. Tiba-tiba ia terbangun karna mendengar suara berisik dari dapur. Hal itu membuat Shani penasaran dan segera cek ke bawah. Pas tiba di bawah, ia menggeleng melihat keributan Anrez dan Henri. Shani pun pergi mengambil air di ember.
Shani kembali dan segera mendekati mereka. Tak lama, Shani siram mereka. Hal itu membuat keduanya kaget.
"Aduh Shan, basah nih! " Henri.
"Berisik! Orang lagi tidur, kalian malah ribut di sini" Shani.
"Astagfirullah" Anrez.
"Ngapain lo istighfar? " Henri.
"Agar supaya seorang Henri Perdana Natio ini tidak marah-marah mulu" Anrez.
"Lagian babang masih pagi-pagi ngapain sih di sini? " Shani.
"Tau tuh" Henri.
"Aku kan partnertnya mbak buat nyiapin sarapn" Anrez.
"Alah! " Henri.
"Diem lo! " Anrez.
"Udah ah, tolong dong jangan berisik, lagi istirahat nih" Shani.
"Istirahat jam segini" Henri.
"Mau-mau aku dong" Shani.
"Tau nih, ribet amat lo sama kehidupan orang" Anrez.
"Udah ah, udah, tolong, udah! Aku mau lanjut tidur" Shani.
Shani mau pergi, namun dicegah Anrez.
"Eh bentar" Anrez.
"Apa? " Shani.
"Tanggung jawab dong, aku basah kuyup nih" Anrez.
"Koh pinjemin bajunya" Shani.
"Gak, gak mau" Henri.
"Siapa juga yang mau pake baju lo" Anrez.
"Siapa juga yang mau minjemin" Henri.
"Udah! Kalian gak capek ya berantem mulu? " Shani.
"Yaudah kalau kamu gak mau pake baju koko, baju aku aja hahaha" Shani, Henri tertawa.
"Tawa, seneng, terus aja ketawa" Anrez.
"Hahaha lagian sih" Shani.
"Atau gak pake baju bokap gue, mau? Hahaha" Henri.
Memegang wortel, Anrez melempari Henri wortel, tapi tak kena karna Henri berhasil menghindar.
"Yaudah deh aku balik aja" Anrez.
"Nah gitu dong, tadi kek" Henri.
"Gak" Shani.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHANREZ AU
Ficção GeralAU ini menceritakan kehidupan antara rekan bisnis laki-laki dan perempuan yang saling peduli satu sama lain dan memiliki chemistry yang baik. ANREZ: Pengusaha, rekan bisnis Shani. SHANI: Pengusaha, publik figure, rekan bisnis Anrez, kapten JKT48. ...