17 Agustus

238 21 0
                                    

Shanrez sedang telponan. Shani berada di kamarnya sambil rebahan.

"Udah dulu deh" Shani.

"Eh bentar" Anrez.

"Apa? " Shani.

"Hari ini kamu baju putih ya" Anrez.

"Gak" Shani.

"Loh kok gitu sih? Kan ini Hut RI. Kamu baju putih, aku baju merah" Anrez.

"Gak mau" Shani.

"Gak boleh gitu. Kamu tuh harus dengerin omongan su... " Anrez.

"Su apa? " Anrez.

"Sudah biasa. Diriku ditinggalkan. Diacuhkan dan dicampakan. Oleh orang yang kucinta~" nyanyi Anrez.

"Malah nyanyi" Shani.

"Hahaha ya, mau ya? " Anrez.

"Iya deh" Shani.

"Huft akhirnya manjur juga. Ternyata pelet nyanyi lebih manjur ya kalau kamu nolak sesuatu" Anrez.

"Terserah kamu babang. Yang penting kamu bahagia" Shani.

"Hari-hari aku udah bahagia" Anrez.

"Oh ya? " Shani.

"Iya dong" Anrez.

"Yang bener? " Shani.

"Bener dong. Kan hari-hari bareng kamu" Anrez.

"Mantap buaya" Shani.

"Hahaha aku bukan buaya, hey" Anrez.

"Afh iyh? " Shani.

"Iyalah" Anrez.

"Trus ngapain pas konser kemaren kamu goda-godain ex member? " Shani.

"Ciee cemburu ya? " Anrez.

"Gak" Shani.

"Ah yang bener? " Anrez.

"Iyalah" Shani.

"Udah deh aku mau siap-siap. Kan hari ini kita mau nganter Teline ke bandara" Shani.

"Oke" Anrez pun akhiri panggilan.

Beberapa jam kemudian, Anrez tiba di rumah Shani. Anrez bunyikan bel, Henri membuka pintu. Pas melihat Anrez, Henri kembali tutup pintu, Anrez mencegahnya.

"Buset" Anrez.

"Apa? " Henri.

"Ngapain lo nutup lagi? " Anrez.

"Mau-mau gue dong" Henri.

"Gak sopan" Anrez.

"Bodo amat" Henri.

Anrez berhasil masuk dan mengulurkan lidah ke Henri.

"Cici mana? " Anrez.

"Gak tau" Henri pergi.

"Panggilin" teriak Anrez.

"Gak mau" Henri.

"Nerbener tuh anak" Anrez.

Anrez baru mau menelpon Shani, Shani sudah datang.

"Udah lama? " Shani.

"Baru" Anrez.

"Nah gini dong. Akhrinya baju putih juga" Anrez.

"Kan kamu yang nyuruh" Shani.

"Merah putih" Anrez.

"Udah deh yuk" Shani.

Shanrez pun singgah ke mini market untuk membelikan Celine cemilan. Tak lupa, mereka juga membelikan Celine buket. Setelah itu Shanrez lanjutkan perjalanannya ke bandara.

SHANREZ AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang