*
*
*
🌻
*
*
*
_____🌻_____
"Ada antek-anteknya si pecundang nih!" sindir Devta melirik sinis kearah dua siswi kembar dengan gaya rambut yang sama, yaitu kuncir dua seperti anak TK sedang berdiri di sisi kanan kiri anak tangga.
"Jaga ya mulut lo!" geram Ana yang mengenakan pita merah di rambutnya.
"Dari pada ketua kalian bukan manusia, lihat aja tuh sebelas dua belas sama kuntilanak!" sahut Ani mengomentari wajah pucat Hera.
Kesabarannya benar-benar di uji, tapi membalas dengan nada tinggi bukanlah sikapnya, gadis itu hanya memandangi dua musuh bebuyutannya dari ujung rambut hingga ujung kaki.
"Setidaknya gue lebih berkuasa di sini daripada pemimpin kalian berdua," ujar Hera tanpa ekspresi.
"Gue juga lebih populer," lanjutnya tetap tenang lalu berjalan berlawanan ditengah-tengah Ana dan Ani membuat bahu ketiganya bertabrakan.
"Anjing!" refleks keduanya.
Hera tak ingin membuang waktunya terlalu banyak untuk kakak kelasnya yang paling nyebelin itu, ia tak menoleh sama sekali meski cacian dan makian dari keduanya terus menggema di telinganya.
Selang beberapa saat ketiga anggota Dark Queen menyusul berjalan di belakangnya menuruni anak tangga, agaknya mereka akan pergi ke kantin, mengingat sekarang adalah jam istirahat sekolah.
*****
"Anak baru, sini!" panggil Rio melihat Arsyad yang baru selesai memesan makanan di meja besar berisi berbagai Snack dan gorengan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Abu-abu [END]
Teen FictionDua remaja yang saling membenci harus terlibat dalam sebuah perjanjian kerja paksa hanya karena sebuah pena, berawal dari benda kesayangan Arsyad yang Hera sita, membuat lelaki itu harus menjadi budak gadis paling egois dan angkuh se SMA Harapan Jua...