37. AMARAH

238 79 310
                                        

Haiii bestieee

Gimana nih kabarnya? Semoga baik yaaa!

Sebelum baca, siapin camilan dulu yuk!


*****🌻*****
__________

Lalu lalang para remaja berjas hijau army membuat kedua gadis yang tengah menuruni anak tangga kesulitan mengendalikan pandangannya, Hera yang tampak menoleh ke kanan-kiei belum juga mendapatkan apa yang sedari tadi ia cari.

"Arsyad dimana sih?" tanyanya mulai kesal sambil mengayunkan tangannya yang menggenggam kanvas kecil.

Sementara gadis berkaca mata yang berjalan di sebelahnya hanya menggelengkan kepala, sesampainya di lantai satu SMA Harapan Juang keduanya langsung menghampiri segerombolan siswa di depan pintu utama.

"Sorry, kalian ada yang lihat Arsyad ga?" tanya Leni pada mereka.

"Kayaknya tadi dia keluar," jawab salah satu diantara para siswa berambut rapih itu.

Tanpa membuang waktu lagi gadis bersyal merah itu langsung berjalan keluar gedung diikuti oleh sahabatnya.

"Kita nyari Arsyad buat apa sih Ra? Nanti juga kita ketemu pas jam pelajaran," tanya Leni penasaran.

Hera lantas menunjukan kanvas di tangannya sambil tersenyum manis.

"Cieee, kayaknya kamu beneran udah suka deh sama Arsyad, sampe dilukis gitu," goda Leni lalu terkekeh.

"Ini cuma buat ucapan terima kasih karena Arsyad udah baik banget ke gue," jelas Hera sembari memeluk lukisan itu.

Mereka berjalan menuju parkiran, ada rasa ragu yang tiba-tiba menghentikan langkahnya.

"Apa Arsyad ada di parkiran?" tanya gadis berambut kecoklatan itu tak yakin.

"Kita cek aja," balas Leni berjalan lebih dulu.

Beberapa langkah kemudian netranya seperti menangkap sesuatu, tiga pemuda yang tengah duduk di dekat pos satpam itu makin lama ia pandang kian tak asing.

"Kayaknya itu Arsyad deh." Leni mengarahkan jari telunjuknya kesana.

"Mana?"

"Itu yang duduk bertiga."

Seketika Hera langsung bersemangat memacu langkahnya lagi melewati banyak mobil yang terparkir, setelah jarak mereka cukup dekat, para lelaki yang duduk membelakanginya itu membuat Hera kembali mematung.

"Lo ga lupa kan sama rencana kita?" tanya Rio.

Rencana apa yang mereka maksud? Hera makin bingung dengan pembicaraan mereka.

"Tenang gue masih ingat ko," balas Arsyad santai.

"Jangan sampai lo jatuh cinta sama dia," Timpal Fandy lalu terkekeh.

Catatan Abu-abu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang