27. TENTANG KASIH SAYANG

379 260 129
                                    

*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*

*

*

🌻

*

*

*

_____🌻_____

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____🌻_____

"Maksud kamu apa ngomong gitu?" Aditama berjalan menghampiri gadis berkaos putih lengan pendek di depan pintu.

"Papa tuh ga adil! Hera selalu Papa dukung sedangkan Gressa yang cuma pengen jadi musisi Papa larang keras," protes gadis beriris mata hitam itu dengan nada tinggi.

Bukannya memberi penjelasan sang Papa justru mencengkeram kuat tangan mungilnya kemudian menyeretnya menjauh, sesampainya di depan pintu kamarnya Gressa kembali bertanya pada pria paruh baya itu. "Bener 'kan Pa?"

Plak!

Tamparan itu lagi-lagi mendarat keras di pipi kanannya, hal yang sudah biasa bagi gadis malang tersebut, sakitnya pun tak terasa lagi, rasanya hatinya sudah membengkak kaku setiap kali menghadapi sikap orang tuanya.

"Gressa salah lagi ya Pa?" tanyanya lirih dengan mata yang berkaca-kaca.

Namun, ia masih menahan setengah mati agar cairan bening itu tak membasahi pipinya sembari menatap kecewa wajah sang Papa yang terlihat marah, jemarinya pun mengepal hingga uratnya terlihat sangat jelas.

"Gressa cuma pengen kasih sayang Papa, sama seperti sikap Papa ke Hera!"

Aditama mengangkat dagunya menatap lekat wajah sendu putrinya. "Apa masih kurang fasilitas yang sudah saya berikan?" tanyanya.

"Aku ga butuh materi Pa! Aku butuh Papa! Kasih sayang Papa!"

Argh rasanya sangat sakit sekali, ia sudah tak kuasa membendung air matanya, dari kecil ia hanya ingin merasakan rasanya punya Ayah yang sayang padanya, tapi apa yang ia dapat? Dunia tak adil bagi Gressa.

Catatan Abu-abu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang