Hai guys 👋, maaf ya kalau ada penggunaan kata atau kalimat yang salah. Serta typo yang bertebaran dimana-mana, dan juga maaf kalau penulisannya masih berantakan, terbelit-belit, serta ada penyusunan kata/kalimat yang kurang tepat. Kalian bisa komen salahnya dimana, nanti saya perbaiki.
Happy Reading
Malam harinya, seperti biasa di beberapa malam sebelumnya, Qila di sibukkan dengan beberapa tugas yang kemarin belum ia selesai kan. Sedangkan Alzio, Sedang mengerjakan sesuatu di laptopnya.
"ish susah banget sih". Gerutu Qila kesal. Jika sudah seperti ini, Ia akan menjadi malas dan tak mood untuk belajar.
Alzio yang awalnya menatap fokus layar laptopnya itu pun mengalihkan atensinya ke arah Sang Istri yang sedari tadi menggaruk kepalanya kesal. Padahal Istrinya itu bisa bertanya langsung padanya mengenai soal yang menurut Qila sulit.
"Kalau ada yang sulit tanyakan aja Sayang". Ujar Alzio yang tak di hiraukan Qila. Lantas, Alzio pun bangkit dari duduknya dan menghampiri Sang Istri yang tengah belajar di sebrang mejanya dengan posisi membelakangi nya. " Mana yang susah? ". Tanya nya dan berdiri di belakang Sang Istri dengan sedikit membungkuk hingga menyamakan tinggi nya dan Qila hingga setara.
" Ini". Tunjuk Qila pada salah satu soal di sana.
"Sayang, kemarin Mas sudah ajarin cara mengerjakannya kan. Kamu lupa? ". Tanya nya dengan lembut tetapi terdengar tegas oleh Qila.
" Mungkin ". Jawab Qila singkat. Membuat Alzio menghela napas sabar dan dirinya pun mengerti bila Istrinya itu sering kali melupakan konsep dan cara pengerjaan nya. Paling jika ingat pun itu hanya sebentar, Jika sudah selesai Istrinya itu akan melupakannya.
" Sini Mas kasih tau cara mengerjakannya. Pahami dan ingat baik-baik". Peringkat Alzio yang langsung di angguki oleh Qila.
Perlahan-lahan Alzio menjelaskan materi yang menurut Istrinya itu sulit dengan sangat sabar dan teratur hingga Istrinya itu menjadi mengerti.
Terkadang Alzio juga mengetes kemampuan Istrinya itu dalam menghapal sesuatu. Bahkan, Alzio sering menasehati Sang Istri untuk mempelajari materi tersebut dengan baik. Namun bagi Qila, Justru Alzio selalu memarahinya dan tak bisa mengerti dirinya.
"Paham? ". Qila menganggukkan kepalanya tanda mengerti.
" Berarti ini di kali dulu ya Mas? ". Tanyanya yang masih memperhatikan soal yang tertulis di sana.
" Iya Sayang, Kalau kamu sudah paham Mas kembali kerja dulu". Ucapnya. Kemudian Alzio berjalan ke arah meja kerjanya dan duduk seperti semula.
•••
Akhirnya waktu ujian kelulusan pun tiba, saat ini Qila sedang menunggu gilirannya untuk di berikan kertas ulangannya. Sembari mengingat-ingat materi yang kemarin malam Alzio ajarkan pada dirinya.
"Soalnya susah banget". Gumam salah satu murid di samping Chyara. Qila yang mendengar itupun menjadi sedikit tegang dan takut jika ia tak bisa mengerjakan soal itu. Tetapi, Qila berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa Ia bisa mengerjakan soal tersebut dengan benar. Agar nantinya ia bisa di terima di fakultas yang sudah menjadi impiannya sedari dulu. Jika Suaminya memperbolehkannya kuliah.
Hari ini pengawas di kelasnya yaitu Alzio, suaminya sendiri. Qila berharap Suaminya itu mau membantunya dengan memberi tahu jawaban yang tak Ia ketahui. Namun, Sepertinya itu akan sia-sia saja. Karena Suaminya itu sangat-sangat pelit jawaban.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guruku, Suamiku! [COMPLETED]
Jugendliteratur{Perjodohan, Romance} Ternyata dizaman modern ini masih ada yang namanya perjodohan ya, apalagi perjodohan yang tak pernah ada sama sekali di dalam pikiran seorang Aqila Kasfiya Kennard. gadis remaja akhir yang berumur 17 tahun. namun apa boleh bua...