Hai guys 👋, maaf ya kalau ada penggunaan kata atau kalimat yang salah. Serta typo yang bertebaran dimana-mana, dan juga maaf kalau penulisannya masih berantakan, terbelit-belit, serta ada penyusunan kata/kalimat yang kurang tepat. Kalian bisa komen salahnya dimana, nanti saya perbaiki.
Happy Reading
Pagi hari yang cerah ini, Qila dan Alzio sibuk mempersiapkan barang apa saja yang perlu di bawa kerumah barunya yang sudah Alzio beli sebelumnya.
"Sudah cukup atau ada yang perlu dibawa lagi? ". Tanya Alzio setelah menutup koper milik Qila.
"Kayaknya cukup deh Pak, nanti kalo ada yang perlu dibawa lagi saya bisa ambil ke sini". Kata Qila sambil menenteng tas selempang nya.
"Sini biar saya yang bawa, kamu turun kebawah aja pasti Mama Papa sudah nunggu buat sarapan". Kata Alzio lalu keluar kamar untuk menaruh barang-barang milik Istrinya itu ke bagasi mobilnya.
Qila pun menurut dan segera turun ke bawah untuk menemui kedua orangtua serta adiknya yang sudah menunggu dimeja makan untuk sarapan pagi bersama-sama. Sesampainya di sana, bukannya langsung di suruh duduk, justru hal yang pertama kali di tanyakan Mamanya adalah suaminya, bukan dirinya.
" Loh suamimu kemana Qil, gak ikut makan? ". Tanya Alfina sembari celingak-celinguk melihat ke belakang Qila yang tidak ada siapapun di sana.
" Pak Al lagi taro barang-barang aku ke bagasi Ma, nanti juga kesini". Jawab Qila yang sudah duduk di kurisnya. Mengambil sepotong roti dan tak lupa juga selai cokelat yang tersedia di sana.
Tak lama kemudian Alzio datang dari arah ruang tamu dan berjalan ke arah meja makan untuk ikutan sarapan bersama.
"Maaf nunggu lama". Kata Alzio yang baru saja duduk disamping Qila, istrinya.
"Gak masalah nak Al, hari ini kalian jadi pindah?. Gak mau nginep beberapa hari lagi?". Tanya Hardian selaku mertua dan ayah dari istrinya.
"Lain kali Pa, beberapa hari lagi Al ada kerjaan, lagipula sebentar lagi Qila juga kembali masuk sekolah, jadi gak bisa berlama-lama di sini". kata Alzio. Walaupun Qila istrinya, aturan tetaplah aturan. Pihak sekolah mengizinkan siswa/siswi nya berlibur maksimal 3 hari dalam setahun, tidak boleh lebih!.
Sayang sekali, padahal Hardian berharap putrinya bisa tinggal bersama dirinya lebih lama lagi. Tetapi bagaimanapun juga Putrinya sudah berumah tangga, ia tidak bisa mengatur lagi mengenai putrinya, Alzio lebih berhak atas putrinya dibanding dirinya saat ini. "Kalo gitu kalian jangan lupa sering-sering mampir kesini lagi". kata Hardian yang di angguki Alzio.
"Kalo itu pasti Pa". Ucap Alzio.
"Aku boleh kan sering-sering main ke rumah Bang Al?". Tanya Farel pada Alzio. Ia yakin sekali jika kakak iparnya itu pasti mengizinkanya.
"Bol..". Jawab Alzio terpotong.
"Boleh, tapi syaratnya bawa martabak telor ya". Sahut Qila yang menyela ucapan Alzio.
Terlihat Farel sangat kesal dengan ucapan kakaknya itu, padahal rencananya sepulang sekolah dirinya akan sering kerumah kakak dan kakak iparnya. karena Alzio mengatakan bahwa di rumah nya ada PS sehingga membuat Farel yang notabenya hobi bermain game tergiur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guruku, Suamiku! [COMPLETED]
Ficção Adolescente{Perjodohan, Romance} Ternyata dizaman modern ini masih ada yang namanya perjodohan ya, apalagi perjodohan yang tak pernah ada sama sekali di dalam pikiran seorang Aqila Kasfiya Kennard. gadis remaja akhir yang berumur 17 tahun. namun apa boleh bua...