Chapter 17 : Nyontek

38.1K 2K 17
                                    

Hai guys 👋, maaf ya kalau ada penggunaan kata atau kalimat yang salah. Serta typo yang bertebaran dimana-mana, dan juga maaf kalau penulisannya masih berantakan, terbelit-belit, serta ada penyusunan kata/kalimat yang kurang tepat. Kalian bisa komen salahnya dimana, nanti saya perbaiki.











Happy Reading

"Mau saya hukum?". Qila menggelengkan kepalanya. Sudah kemarin dihukum, masa hari ini dihukum juga. Bisa mati muda dirinya. "Kalau kamu tidak ingin saya hukum, liptint nya kasih ke saya. Sini!". Pinta Alzio yang masih mengadahkan tangannya menunggu Qila untuk menyerahkan benda tersebut.

" Paakk". Rengeknya agar Gurunya plus Suaminya ini tak jadi mengambil liptint nya. Padahal ia baru saja membelinya semalam dan hari ini liptint yang ia beli dengan harga tak murah itu langsung di sita oleh Suami plus Gurunya. Dengan berat hati Qila pun membuka tasnya, mengambil liptint yang tadi Ia masukkan kedalam tas nya.

Karena Qila sangat lambat untuk menyerah kan liptint itu, alhasil Alzio langsung mengambil nya dari tangan Qila. "Ini saya sita, kalau ingat, dirumah nanti saya kembalikan ". Ujar Alzio yang memasukkan liptint Qila kedalam kantong celana nya.

"ih Pak Al...gak bisa gitu dong". Ucap nya tak terima. Jika liptintnya di sita oleh Alzio, ia akan menggunakan apa untuk bibirnya agar tak terlihat pucat. Ingin membeli lagi juga Qila tak memiliki banyak uang. Karena Alzio tak memberikan uang bulanannya. Untuk uang kebutuhan rumah saja Alzio yang pegang. Qila akan dikasih pegangan uang untuk dirinya sendiri maupun rumah saat lulus sekolah nanti. Untuk kebutuhan pribadi Alzio ingin Istrinya sendiri yang meminta padanya.

Pernah suatu hari Qila ingin membeli skincare nya yang telah habis. Ia meminta Alzio untuk membelikannya lagi. Tapi Alzio malah mewawancarai nya tentang kegunaan skincare itu, apakah sangat dibutuhkan atau tidak, kenapa skincare nya terlalu banyak, apa yang terjadi jika dirinya tak menggunakan skincare. Dan masih banyak lagi.

Dengan susah payah Qila membujuk Alzio, dan akhirnya Qila di perbolehkan untuk membeli skincare yang harganya tak murah itu. Yaa begitulah jika menikah dengan orang yang rajin menabung dan irit dalam mengeluarkan uang. padahal berpenghasilan besar.

"Kenapa tidak bisa?, kamu sudah melanggar aturan sekolah". Tutur Alzio membuat Qila menekuk wajahnya kesal. "Sana masuk". Suruhnya.

"Paak lip-".

" Masuk Qila". Potongnya. Saat Qila ingin membuka pintu Alzio menahannya. "Sebentar". Alzio memperhatikan wajah Istrinya sejenak, lalu ibu jari nya bergerak menyentuh Bibir tipis Qila, diusapnya secara halus dan dibersihkan pemerah bibir yang menempel di bibir mungil Istrinya itu.

"ih Paaakk...jangan dihapus semua, nanti liptintnya hilang". Ucap Qila yang mencoba untuk menyingkirkan Tangan Alzio yang berada di depan wajahnya. Tepatnya dibibir nya. Tapi tetap saja tak bisa karena Alzio menahannya.

"Kenapa susah dihilangkan". Gumamnya yang mencoba untuk menghilangkan pemerah bibir yang sedikit di bibir Qila.

" h Pak jangan kasar-kasar ngelap nya".

"Sttt diam Qila, ini pelan kok". Qila hanya pasrah saat liptint yang menempel dibibirnya dihilangkan oleh Suaminya ini.

Setelah kurang lebih 2 menit akhirnya selesai juga Alzio menghilangkan liptint yang menempel dibibir Istrinya. "Selesai".

Guruku, Suamiku! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang