Hai guys 👋, maaf ya kalau ada penggunaan kata atau kalimat yang salah. Serta typo yang bertebaran dimana-mana, dan juga maaf kalau penulisannya masih berantakan, terbelit-belit, serta ada penyusunan kata/kalimat yang kurang tepat. Kalian bisa komen salahnya dimana, nanti saya perbaiki.
Happy Reading
Pagi harinya, Qila terbangun dari tidur nya dan melihat ke samping kirinya. Ia tidak melihat keberadaan sang Suami. Samar-samar Qila mendengar suara dari arah dalam kamar mandinya. Qila pun turun dari kasur dan menghampiri sumber suara itu.
"Ya ampun Sayang kamu mual lagi?". Tanya Qila sembari memijat tengkuk Alzio pelan.
"Huek". Banyak sekali cairan yang keluar dari mulut Alzio. Qila melihat wajah pucat sang suami sembari mengusap dada bidang Alzio dengan niat agar Suaminya ini merasa hangat dan lega.
"Bajunya kenapa gak di pakai Sayang?". Tanya Qila saat ia melihat baju yang semalam Suaminya gunakan tergeletak di atas closet begitu saja.
"Bajunya kotor kena muntah". Jawabnya sembari menatap sayu wajah Qila.
"Yaudah nanti aku ambilin baju ganti ya. Muntahnya sudah selesai?". Tanya Qila yang di angguki oleh Alzio. Kemudian Qila menuntun Alzio menuju ranjang dan mendudukkan Suaminya di atas kasur.
"Sebentar ya". Ujarnya lalu memasuki walk in closet dan memilih baju berlengan panjang untuk Suaminya kenakan.
Setelah selesai memilih, Qila langsung memakaikan baju itu pada Alzio agar suaminya itu tidak merasa kedinginan. "Mas kayaknya kamu harus periksa ke dokter deh". Usulnya. Namun Alzio menolak dan merasa jika dirinya jauh lebih baik di bandingkan semalam.
"Gak perlu Sayang..aku cuma masuk angin biasa". Ucap Alzio meyakinkan sang Istri.
" Tapi kamu muntah banyak banget Sayang. Aku takut kenapa-napa sama perut kamu". Ucap Qila dengan wajah khawatir nya.
Setiap ia melihat Alzio memuntahkan semua isi perutnya, Qila selalu cemas ditambah dengan wajah pucat sang suami. Dan Suaminya juga menolak keras untuk di kompres padahal suhu tubuhnya sangat panas. Dan juga semalam Alzio menggigil, padahal AC di kamarnya tidak Qila nyalakan akibat Sang Suami yang sedang demam tinggi.
"Mas hanya butuh istirahat aja sayang, nanti juga sembuh". Alzio terus mencoba untuk meyakinkan Qila jika dirinya tidak kenapa-kenapa. Ia hanya ingin Istrinya itu tidak khawatir berlebihan padanya.
"Yaudah deh, aku buatin bubur ya".
" Mau di bantuin? ". Tawarnya.
" Gak usah Mas, kamu itu lagi sakit. Jadi istirahat aja di sini". Ucapnya sembari membaringkan tubuh Alzio di atas kasur. Tak lupa juga merapikan selimut yang di kenakan oleh Suaminya itu.
Setelah itu, Qila keluar dari kamar dan menuruni tangga yang berada di samping kamarnya. Baru saja menginjakkan anak tangga terkahir, Qila mendengar jika bel rumahnya berbunyi. Lantas Qila membukakan pintu dan betapa terkejut nya ia saat melihat Sang Mama dan Mama mertuanya yang tengah berdiri sembari tersenyum bahagia di hadapan nya.
"Loh Mama, kok gak ngabarin dulu kalau mau ke sini". Kata Qila sembari memeluk kedua ibunya itu secara bergantian.
" Namanya juga suprise, gak asik dong kalau datang kerumah tapi ngabarin dulu". Sahut Indah, Mertua Qila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guruku, Suamiku! [COMPLETED]
أدب المراهقين{Perjodohan, Romance} Ternyata dizaman modern ini masih ada yang namanya perjodohan ya, apalagi perjodohan yang tak pernah ada sama sekali di dalam pikiran seorang Aqila Kasfiya Kennard. gadis remaja akhir yang berumur 17 tahun. namun apa boleh bua...