Chapter 31 : Cerai?

48.1K 2.3K 110
                                    

Hai guys 👋, maaf ya kalau ada penggunaan kata atau kalimat yang salah. Serta typo yang bertebaran dimana-mana, dan juga maaf kalau penulisannya masih berantakan, terbelit-belit, serta ada penyusunan kata/kalimat yang kurang tepat. Kalian bisa komen salahnya dimana, nanti saya perbaiki.











Happy Reading

Diperjalanan hanya ada keheningan saja, sedari tadi Qila sudah berusaha untuk mengajak Alzio berbicara. Namun Alzio malah mengacuhkan nya dan fokus menyetir dengan wajah datarnya.

Setelah mencari-cari, akhirnya mereka telah sampai disebuah restoran yang cukup ramai dikunjungi orang. Dan saat ini mereka sudah berada di meja nomor 21 di tengah-tengah pengunjung restoran.

" Pak Al mau pesan apa? ". Tanya Qila sembari melihat blue plate menu ditangan nya.

" Terserah ". jawab Alzio apa adanya. Qila yang mendengar jawaban Alzio hanya menghela napas sabar. "Italian pastanya 2".

"Ditunggu pesanannya ya". Ucap Pramusaji itu dan langsung pergi dari meja Qila dan juga Alzio.

" Loh Alzio, lo disini?. Apa kabar? ". Ucap seorang wanita yang tiba-tiba datang entah dari jalur mana. Qila pun tak tahu.

"Chelsea?, Kabar saya baik". Ucap Alzio yang sedikit terkejut dengan kedatangan teman lamanya itu. Chelsea, adalah teman masa SMA Alzio di luar negeri. Namun sayangnya baru saja beberapa bulan bersekolah, Chelsea langsung pindah disekolah lain.

"Al gue boleh ikut gabung kan? ". Ucapnya yang langsung duduk didekat Alzio. “Padahal belum disetujui sudah main duduk aja”. Batin Qila.

" Hah gabung?, enak aja engga yaa. Mbak tolong cari tempat lain dong. Masih banyak tempat kosong disana". Tolak Qila dengan sewot.

"Al dia siapa sih, berisik banget". Ucapnya yang risih dengan keberadaan Qila.

"Dia Istriku".

"Istri?, kapan lo nikah?. Kok gak undang gue sih. Tapi Istri lo keliatan nya masih kecil. Kenalin gue Chelsea teman lama Alzio ". Ucapnya yang mengulurkan tangannya. Namun, tak dibalas oleh Qila.

" Oh".

"Lo gak punya nama?, sombong banget".

" Punyalah, tante pikir saya gak dikasih nama sama orangtua saya". Ucap Qila yang menekankan kata 'tante'.

"Apa? Tante?. Gak salah denger gue?, Al gue rasa Istri lo matanya rabun deh".

" Loh emang tante-tante kan?, kalau bukan tante dandanannya enggak senorak itu". Cibir Qila yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Alzio.

"What? ". Ucapnya yang tak percaya, enak saja dirinya dikatain tante-tante oleh perempuan didepannya. Padahal usianya saja masih 25 tahun.

"Maafin ucapan Istri ku. Sifatnya masih labil. Dia gak bermaksud". Ujar Alzio yang masih menatap Qila tajam. Qila yang ditatap seperti itu pun menjadi ciut tak berani menatap Alzio balik.

" Gak masalah Al. Istri lo harus lebih diajarin sopan santun sama orang yang lebih tua dari dia. Gimana kalau dia bilang begitu ke orang lain coba". Untung saja ada Alzio disini, jika tidak sedari tadi sudah ia jambak perempuan didepannya ini.

Guruku, Suamiku! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang