Hai guys 👋, maaf ya kalau ada penggunaan kata atau kalimat yang salah. Serta typo yang bertebaran dimana-mana, dan juga maaf kalau penulisannya masih berantakan, terbelit-belit, serta ada penyusunan kata/kalimat yang kurang tepat. Kalian bisa komen salahnya dimana, nanti saya perbaiki.
Happy Reading
Tak terasa hari-hari sudah berlalu hingga beberapa bulan sudah terlewati begitu cepatnya. Saat ini usia kandungan Qila sudah menginjak bulan ke-9 dan tinggal menghitung hari saja perempuan cantik itu akan segera melahirkan seorang anak dengan jenis kelamin perempuan.
Seorang perempuan dengan perut besarnya itu tengah berdiri sembari menatap berbagai makanan yang tersaji di atas meja makannya yang setiap 2 hari sekali selalu penuh. Berbagai makanan sehat, jamu, cemilan sehat dan masih banyak lagi itu selalu saja ada di sana.
Sorot matanya melihat berbagai pakaian bayi pemberian keempat orangtuanya semua. Padahal Qila sudah merasa cukup untuk pakaian bayi, belum lagi berbagai pakaian bayi yang selalu di belikan oleh Alzio untuk calon anaknya yang beberapa hari lagi akan lahir ke dunia.
Qila merasa semua ini berlebihan dan terlalu memboros uang, bukannya apa, saat ini pakaian bayi yang Ia punya sudah mencapai 2 lemari dan Qila merasa itu tidak akan terpakai semua di tambah dengan pemberian keempat orangtuanya itu. Qila tak habis pikir.
"Astaghfirullahaladziim. Mas". Panggil Qila dengan sedikit berteriak sembari mengusap lembut perut besarnya.
Tiba-tiba sepasang tangan kekar memeluk pinggangnya dari belakang sembari ikut mengusap perutnya juga. "Kenapa hm?". Tanya Alzio yang sedikit berbisik di samping telinga Qila.
Saat Alzio mengerjakan pekerjaan kantornya di ruang kerjanya, tiba-tiba Alzio mendengar suara teriakan yang berasal dari Istrinya itu. Karena khawatir jika sesuatu terjadi pada Istrinya, dengan cepat Alzio menghampiri sang Istri dengan sedikit berlari. Dan untungnya Alzio tidak melihat sesuatu terjadi pada Istri hamilnya itu.
"Mas aku tuh capek, Mama sama Papa gak mau dengerin ucapanku. Lihat ini, ini semua dari mereka". Keluh Qila yang sudah terlihat sangat kesal pada orangtuanya itu.
Setiap 2 hari sekali terkadang Alfina dan Indah atau Ibdar dan Hardian selalu mengunjungi rumahnya dan memberikan berbagai makanan dan pakaian baru untuk dirinya dan calon anaknya itu. Berkali-kali Qila sudah melarang keempat orangtuanya untuk tidak lagi memberikan pakaian bayi. Namun, keempat orangtuanya tidak mendengarkan dirinya dengan alasan 'Ini untuk calon cucu kami'.
"Bagus dong, berarti mereka sayang sama anak kita. Ini bentuk kasih sayang mereka". Sahut Alzio yang sesekali mendusel-duselkan wajahnya pada leher mulus Istrinya.
"Tapi gak sebanyak ini juga, mau di taruh dimana lagi baju-baju bayinya. Semua lemari dedek bayi sudah penuh". Kata Qila. Kemudian Alzio melepaskan pelukannya pada perut buncit Qila dan menghampiri pakaian-pakaian bayi dan beberapa mainan yang ada di sana.
"Banyak juga ya...Yaudah kita taruh sebagian di lemari kita, sebagian lagi di gudang. Nanti mas laundry semua baju-baju bayinya". Ucap Alzio yang di angguki oleh Qila. Semenjak hamil, Qila tidak diperbolehkan Alzio untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Begitu juga dengan mencuci pakaian, setiap seminggu sekali Alzio akan melaundry semua baju-baju kotor mereka berdua.
"Sekarang mau makan?". Tanya Alzio sembari menarik kursi untuk di duduki oleh Qila. Maklum, semenjak usia kandungan Qila membesar. Qila selalu merasa lelah dan lapar. Bahkan, Istrinya itu setiap waktu selalu mengemil sembari menonton drama kesukaannya di laptop milik Qila.
![](https://img.wattpad.com/cover/287000918-288-k815785.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Guruku, Suamiku! [COMPLETED]
Novela Juvenil{Perjodohan, Romance} Ternyata dizaman modern ini masih ada yang namanya perjodohan ya, apalagi perjodohan yang tak pernah ada sama sekali di dalam pikiran seorang Aqila Kasfiya Kennard. gadis remaja akhir yang berumur 17 tahun. namun apa boleh bua...